Internasional

Muncul Varian Baru Covid Jadi Pertanda Pandemi Belum Selesai

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
08 April 2022 07:40
Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)
Foto: Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia kini kembali dihadapkan dengan kemunculan beberapa varian virus corona terbaru. Setidaknya ini dilaporkan sejumlah media sepekan terakhir ini.

Di China, muncul subtipe baru dari virus corona varian Omicron. Laporan Global Times, menyatakan adanya subtipe BA.1.1 baru yang berevolusi dari varian Omicron di kota kurang dari 70 kilometer (43 mil) Shanghai, Suzhou.

Sebuah kasus dilaporkan pada Jumat pekan lalu. Meski begitu, otoritas setempat mengatakan subtipe virus tidak cocok dengan virus corona lain yang menyebabkan Covid-19 di China.

"Ini juga tidak cocok dengan yang dikirimkan ke GISAID, tempat para ilmuwan di seluruh dunia membagikan virus corona yang mereka urutkan sebagai cara untuk memantau mutasi," tulis media itu mengutip otoritas setempat dalam pengumuman di WeChat.

Varian Covid-19 lainnya juga kembali ditemukan dan diberi nama varian XE. Varian baru ini disebut sangat menular sehingga membuat keampuhan vaksin kembali dipertanyakan.

Dalam laporan terbarunya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut XE 10 kali lebih menular dari Omicron. Varian tersebut diketahui memiliki tingkat penularan tertinggi diantara seluruh strain sebelumnya.

"Rekombinan khusus ini, XE menunjukkan tingkat pertumbuhan yang bervariasi dan kami belum bisa memastikan apakah memiliki keunggulan pertumbuhan yang sebenarnya," kata Hopkins, dikutip dari Times of India, Rabu (6/4/2022).

"Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menarik kesimpulan mengenai transmisibilitas, keparahan atau efektivitas vaksin".

Varian XE sendiri merupakan rekombinan dari sub-varian omicron BA.1 dan BA.2. XE telah ditemukan di Inggris sejak awal tahun dan tercatat lebih dari 600 kasus ditemukan karena infeksi ini.

Rekombinan antar virus sebenarnya bukanlah hal baru. Varian ini terjadi saat seseorang terinfeksi dengan lebih dari satu varian yang bergabung kembali dengan berbagi materi genetik.

Sementara di Thailand ditemukan Covid-19 Omicron XJ. XJ sendiri merupakan rekombinan varian Omicron BA1 dan BA2 yang pertama kali ditemukan di Finlandia. Kombinasi XJ juga mirip dengan varian XE. Sebelumnya, Thailand sudah mendeteksi varian XE.

Terakhir, rekombinasi dari Delta dan Omicron kini resmi menjadi virus corona varian terbaru. Setelah selama ini disebut Deltacron oleh media dan sejumlah ahli, WHO menjulukinya XD.

XD kini masuk sebagai variants under monitoring (VUM), dengan pelacakan kasus infeksi terkait masih dilakukan WHO.

"Rekombinan XD sedang dilacak sebagai VUM oleh WHO, meskipun penyebarannya tampaknya masih terbatas saat ini (26 sekuens dalam GISAID)," tulis lembaga itu dalam Weekly Epidemiological Update Covid-19 baru, yang terbit Selasa (5/4/2022).

"Bukti yang tersedia tidak menunjukkan bahwa itu lebih menular daripada varian eliminasi lainnya."


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada RI, Varian "Deltacron" Menyebar di Eropa dan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular