
Awas Putin Ngamuk, Rusia "Ditendang" dari Dewan HAM PBB

Jakarta, CNBC Indonesia - Majelis umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) lembaga itu. Ini setelah tuduhan tingkat tinggi atas kekejaman yang dilakukan oleh tentara Rusia selama perang di Ukraina.
Rusia dituding telah membunuh warga sipil di sekitar ibu kota Ukraina Kyiv. Sebelumnya total 300 mayat ditemukan bergelimpangan di kota Bucha, beberapa puluh kilometer dari Kyiv.
Dalam pemungutan suara, ada 93 negara mendukung. Sementara 24 menentang dan 58 abstain termasuk Indonesia.
"Keprihatinan besar atas krisis hak asasi manusia dan kemanusiaan yang sedang berlangsung di Ukraina, khususnya atas laporan pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum humaniter internasional oleh Federasi Rusia, termasuk pelanggaran berat dan sistematis dan pelanggaran hak asasi manusia," tulis Al Jazeera, mengutip resolusi itu, Kamis (7/4/2022) malam maktu setempat.
Hasil ini menjadikan Moskow sebagai anggota tetap pertama Dewan Keamanan PBB yang keanggotaannya dicabut dari badan PBB mana pun. Resolusi itu sendiri diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS).
"Penjahat perang tidak memiliki tempat di badan-badan PBB yang bertujuan melindungi hak asasi manusia. Terima kasih kepada semua negara anggota yang mendukung resolusi UNGA yang relevan dan memilih sisi sejarah yang benar," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkritik hasil PBB. Ia menyatakan penyesalannya tentang keputusan itu.
"Kami minta maaf tentang itu. Dan, kami akan terus membela kepentingan kami menggunakan segala cara hukum yang mungkin," kata Peskov dalam sebuah wawancara dengan Sky News.
Sebelumnya Rusia telah memperingatkan negara-negara bahwa suara "ya" atau abstain pada resolusi PBB kemarin akan dipandang sebagai "isyarat tidak bersahabat". Negeri itu mengatakan banal ada konsekuensi untuk hubungan bilateral.
Majelis Umum PBB telah mengadopsi dua resolusi yang mengecam Rusia dengan 141 dan 140 suara mendukung, sejak serangan Rusia ke Ukraina berlangsung. Perang telah membuat 1.400 lebih warga sipil tewas dan 4 juta lebih mengungsi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Bikin Geger, PBB Adakan Pertemuan Darurat