
Hindari Kenaikan Harga LPG & Pertalite, Pakai Subsidi Silang!

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah melakukan kajian untuk meningkatkan harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kilogram (kg) dan juga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 90 atau Pertalite. Namun, rencana itu dinilai bisa dihindarkan apabila pemerintah mau memakai skema subsidi silang.
Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai pemerintah bisa memakai subsidi silang dari hasil keuntungan komoditas ekspor. Komoditas ekspor yang dimaksud adalah sektor mineral dan batu bara (minerba) yang saat ini harga dari komodsitas itu tengah melejit.
"Diproyeksi pemerintah sedang alami lonjakan pendapatan pajak dan PNBP sekitar Rp 100 triliun akibat naiknya harga komoditas ekspor," kata Bhima kepada CNBC Indonesia, Kamis (4/7/2022).
Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan efisiensi. Misalnya seperti menunda proyek-proyek strategis nasional. Selain itu, pemerintah juga dapat mengurangi belanja untuk birokrasi dan melakukan penghematan ekstrim dalam belanja negara yang kemudian dananya dapat dialihkan untuk subsidi pangan maupun subsidi energi.
Apalagi Indonesia saat ini dalam posisi yang diuntungkan, dengan harga komoditas naik seharusnya pemerintah dapat melakukan berbagai langkah. Termasuk menunda Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang anggarannya dapat difokuskan terlebih dulu untuk stabilitas harga kebutuhan pokok dan energi di dalam negeri.
Bhima berharap, pemerintah tidak ngotot menaikan harga LPG 3 kg dan Pertalite. Jika memang naik, maka inflasi pada tahun ini diproyeksi meningkat hingga mencapai level 5%.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah masih melakukan kajian terhadap harga BBM jenis Pertalite maupun harga LPG ukuran tabung 3 Kg itu. Ia pun memastikan kalau pemerintah belum akan menaikkan harga Pertalite maupun elpiji 3 kg dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan Airlangga menjawab pertanyaan wartawan perihal rencana kenaikan Pertalite dan elpiji 3 kg seusai mengikuti sidang kabinet paripurna tentang antisipasi situasi dan perkembangan ekonomi dunia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
"Saat sekarang kita masih mengkaji. Setelah kita kaji, kita akan umumkan. Tetapi saat sekarang belum," kata Airlangga.
Sinyal kenaikan harga LPG 3 kg dan Pertalite sebelumnya dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Kelak, kenaikan harga-harga energi itu, kata Luhut akan dilakukan secara bertahap.
"Jadi overall ya akan terjadi nanti (kenaikan), karena itu Pertamax, Pertalite. Premium belum. mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-siap! Tahun Depan Orang Mampu Tak Bisa Beli Gas Melon