Internasional

Awas Putin Murka, Presiden Ukraina "Manggung" di Sidang PBB

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 05/04/2022 18:30 WIB
Foto: Rapat darurat Dewan Keamanan PBB Jumat, (25/2/2022) membahas Rusia dan Ukraina. (REUTERS/CARLO ALLEGRI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan berbicara di sidang forum Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (5/4/2022) pagi waktu Amerika Serikat (AS). Langkah ini untuk membahas beberapa hal terkait tuduhan pembantaian ratusan warga sipil di kota Bucha oleh pasukan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, Zelensky mendorong adanya penyelidikan yang lengkap dan transparan oleh lembaga independen. Ia berharap hasil penyelidikan itu nantinya dapat dibawa dalam forum internasional.


"Di Bucha, di mana kuburan massal dan mayat ditemukan setelah Ukraina merebut kota itu kembali dari pasukan Rusia, sedikitnya 300 warga sipil tewas," kata Zelensky seperti dikutip Reuters.

Zelensky menambahkan bahwa ia juga mendengar kejadian serupa di wilayah lainnya seperti Borodyanka. Pihaknya berjanji juga akan ikut mendalami lebih jauh terkait hal ini.

"Dan ini hanya satu kota: salah satu dari banyak komunitas Ukraina yang berhasil direbut oleh pasukan Rusia," tambahnya.

"Sekarang, ada informasi bahwa di Borodyanka dan beberapa kota Ukraina yang dibebaskan lainnya, jumlah korban penjajah mungkin jauh lebih tinggi."

Insiden pembantaian warga di Bucha, Ukraina, terungkap saat sebuah video dan foto-foto menunjukkan ratusan warga sipil tewas dengan tangan terikat. Dinas Keamanan Ukraina dan Walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk mengatakan warga itu telah ditembaki oleh pasukan Rusia.

Menanggapi tuduhan ini, Rusia menolak tuduhan terkait pembantaian warga Bucha. Bahkan, Kremlin menuduh Ukraina dan media Barat merupakan dalang dibalik tuduhan ini dengan mengatakan bahwa kota itu sebelumnya dibombardir selama 24 jam terus menerus oleh pasukan Ukraina.

Sementara itu, kecaman dan tekanan dari dunia Barat masih terus mengalir ke Moskow pasca insiden ini. Bahkan, Jerman yang notabenenya sangat bergantung pada gas Rusia, saat ini sedang mempertimbangkan untuk melarang aliran energi dari Negeri Beruang Merah.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Parlemen Iran Sepakat Keluar dari Badan Nuklir PBB