Negara Tetangga RI Kipas-Kipas Duit Gegara Imbas Perang Rusia

3. Batu Bara

Australia adalah pengekspor batu bara metalurgi terbesar di dunia, yang digunakan dalam pembuatan baja.

Pendapatan dari batu bara metalurgi, juga dikenal sebagai batu bara kokas (coking coal), diperkirakan naik hampir tiga kali lipat menjadi A$ 65 miliar pada 2021-2022 karena harga yang diharapkan untuk tahun ini melonjak menjadi US$ 348 per ton dari US$ 123 pada 2020-2021.

Sekali lagi, perkiraan harga ini masih terlihat berhati-hati. Kontrak Singapore Exchange telah diperdagangkan di atas level ini sejak awal tahun, termasuk lonjakan ke rekor US$ 635 per ton pada pertengahan Maret, diikuti oleh penurunan ke level US$ 480 yang masih tinggi pada 1 April.

Sementara untuk batu bara thermal, harga batu bara thermal juga melonjak, dengan patokan Australia Newcastle Weekly Index, sebagaimana dinilai oleh agen pelaporan harga komoditas Argus, mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 379,69 per ton pada pertengahan Maret, sebelum turun menjadi US$ 262,30 pada 1 April.

Meskipun demikian, harga batu bara termal tetap jauh di atas perkiraan pemerintah Australia sebesar US$ 193 per ton untuk tahun 2021-2022. Tingkat perkiraan sudah akan menghasilkan pendapatan ekspor sebesar A$ 45 miliar, hampir tiga kali lipat dari A$ 17 miliar yang tercatat untuk tahun sebelumnya.

4. Logam: Aluminium, Nikel Hingga Tembaga.

Australia juga termasuk salah satu negara pengekspor logam terbesar di dunia, seperti aluminium, nikel, hingga tembaga.

Australia memperkirakan pendapatan dari ekspor aluminium akan meningkat menjadi A$ 5,8 miliar dari A$ 3,9 miliar, nikel menjadi A$ 7 miliar dari A$ 3,9 miliar, dan tembaga menjadi A$ 13 miliar dari A$ 12 miliar, meskipun volume ekspor logam industri diperkirakan akan menurun sebesar 6,9% pada tahun 2021-2022.

(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Pages

Show All