Imbas Sanksi, Raksasa Minyak AS Bekukan Proyek Baru di Rusia

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 21:12 WIB
Foto: AP/Dmitry Lovetsky

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa minyak dan gas bumi (migas) asal Amerika Serikat, ExxonMobil, telah menangguhkan proyek gas alam cairnya (LNG) di Far East Rusia, setelah bulan lalu mengatakan akan keluar dari operasi migas Rusia yang bernilai US$ 4 miliar dan menghentikan investasi baru akibat sanksi atas serangan Rusia terhadap Ukraina.

Hal tersebut berdasarkan info dari kantor berita Interfax, mengutip seorang Gubernur Rusia, dikutip dari Reuters, Senin (04/04/2022).

Keputusan itu akan membuat Exxon menarik diri dari pengelolaan fasilitas produksi minyak dan gas besar di Pulau Sakhalin di Far East Rusia, dan menempatkan nasib fasilitas LNG multi-miliar dolar yang diusulkan di sana dalam ketidakpastian.


Exxon telah merencanakan untuk membangun proyek Far East Liquefied Natural Gas (LNG) dengan kapasitas tahunan lebih dari 6 juta ton sebagai bagian dari konsorsium Sakhalin-1 yang dipimpin oleh raksasa energi Rusia Rosneft.

"Proyek, yang telah diumumkan oleh perusahaan Amerika - Exxon - di pelabuhan De Kastri dengan pipa dari Sakhalin, dibekukan sampai pemberitahuan lebih lanjut dari mereka," kata Gubernur wilayah Khabarovsk, Mikhail Degtyaryov, seperti dikutip Interfax, melalui Reuters, Senin (04/04/2022).

"Kenapa dilakukan? Saya heran, ini tembakan di kaki."

Exxon di Moskow merujuk Reuters ke pengumuman perusahaan tentang keputusannya untuk meninggalkan bisnis di Rusia pada 1 Maret 2022 lalu.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Di Depan Prabowo, Putin Janji Tambah Pasokan Minyak & LNG Ke RI