Internasional

Heboh Mayat-mayat Bergelimpangan di Bucha, Ini Respons Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 14:02 WIB
Foto: Pembunuhan massal di Bucha, Ukraina (REUTERS/STRINGER)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kedutaan Besar Rusia di Indonesia membantah tuduhan pembantaian massal di Bucha, Ukraina. Sebelumnya Ukraina menyebut telah terjadi genosida di kota itu yang menyebabkan 300 warga sipil tewas.

"Semua foto dan video yang telah dimuat rezim Kyiv yang seolah-akan menjadi saksi beberapa 'kejahatan' yang dilakukan oleh prajurit Rusia di Bucha ... merupakan provokasi," tegas kedutaan, dalam siaran pers diterima CNBC Indonesia, Senin (4/4/2022).


Rusia mengatakan selama kota itu berada di bawah kontrol pasukan Rusia, tidak ada satu pun penduduk setempat yang menderita. Bahkan prajurit Rusia justru mengirimkan dan mendistribusikan 452 ton bantuan kepada warga.

"Selama kota itu berada di bawah kontrol pasukan Rusia dan bahkan hingga sekarang, penduduk setempat di Bucha bergerak bebas di sekitar kota dan dapat menggunakan telepon seluler," ujar Rusia lagi.

"Jalan keluar dari Bucha tidak terhalang. Semua penduduk setempat bebas meninggalkan kota ke arah utara, termasuk ke Republik Belarus."

Kedutaan malah balik mengatakan pasukan Ukraina-lah yang gencar menembaki kota itu. Tentara Ukraina disebut menembakkan artileri kaliber besar, tank, dan beberapa sistem peluncuran roket.

"Kami ingin menggarisbawahi secara khusus bahwa semua unit Rusia ditarik sepenuhnya dari Bucha pada 30 Maret, sehari setelah putaran perundingan damai tatap muka Rusia-Ukraina di Turki," jelas kedutaan lagi.

Bucha berada 37 kilometer (km) ibu kota Kyiv. Ukraina menguasai kembali kota itu akhir pekan kemarin.

Saat dikuasai, Ukraina menyebut kondisi kota sangat mengenaskan. Mayat-mayat bergelimpangan di jalan-jalan kota, rata-rata dengan luka tembakan.

"Di Bucha kami telah mengubur 280 orang di kuburan massal," katanya dikutip Al Jazeera, mengatakan korban rata-rata ditembak.

Ia mengaku masih ada 22 mayat yang belum dievakuasi. Itu karena ada kemungkinan mayat-mayat tersebut sudah dipasangi jebakan oleh pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut peristiwa Bucha adalah genosida yang dilakukan Rusia. Ini diutarakannya dalam wawancara dengan CBS News malam waktu setempat.

"Memang. Ini genosida," tegasnya.

"Penghapusan seluruh bangsa dan orang-orang. Kami adalah warga Ukraina. Kami memiliki lebih dari 100 kebangsaan. Ini tentang penghancuran dan pemusnahan semua kebangsaan ini."


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Pimpin Nuklir Dunia, Asia Mulai Ngebut