RI Terancam Krisis Kedelai, DPR Cecar Anak Buah Mentan!

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 11:47 WIB
Foto: Ilustrasi Kedelai (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi IV DPR mencecar Kementerian Pertanian (Kementan) terkait produksi kedelai. Bahkan, Ketua Komisi IV DPR Sudin dengan suara meninggi mengancam meminta Sekjen Kementan memecat Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi jika terbukti data yang dipaparkan dalam rapat tidak benar.

Hal itu terpantau dalam rapat dengar pendapat Komisi IV DPR dengan Eselon I Kementan, disiarkan akun Youtube Komisi IV DPR RI Channel.

Berawal dari paparan Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi yang menampilkan sasaran produksi tahun 2022-2026. Dimana, tahun 2022 sasaran luas tanam adalah 650 ribu ha dengan produktivitas 1,59 ton per ha dan produksi mencapai 986.148 ton.


"Hanya saja saat ini petani masih lebih senang menanam jagung daripada kedelai. Karena itu selain mendorong monokultur kedelai eksisting, kami juga dorong peningkatan tumpang sari di perkebunan, termasuk di areal jagung," ujar Suwandi.

Merespons paparan itu, Sudin lalu mencecar Suwandi.

"Target 2022, 600 ribu hektare, tapi yang 600 ribunya dari KUR dan APBN 50 ribu. Saya sudah bilang sebelumnya, bos, lahan darimana? Anak buah anda kelimpungan mencari lahan di lapangan. Eselon 3 dan 4 nangis cari lokasi tanah. Anda cari bibit 30 juta kg aja kan mengaku kesulitan," kata Sudin.

Tidak berhenti di situ, Sudin menambahkan, bibit kedelai yang cocok untuk ditanam di Indonesia adalah dari Brasil. Sementara, perjalanan dari Brasil ke Indonesia membutuhkan waktu 40 hari.

"Dalam perjalanan, kedelainya diapain? Kalau terlalu kering mati, kalau di pendingin nanti jadi tempe. Saya nggak bisa terima ini. Anda bilang 1,59 ton (data produktivitas), kan di rapat sebelumnya adalah saya sudah tanya apakah itu termasuk traktor? Anda bilang iya. Kok ini dicantumin lagi? Kalau demplot 2 ton saya percaya," kata Sudin dengan suara meninggi.

Suwandi pun menyebutkan ada 21 produsen bibit kedelai yang siap produksi.

"Ini lokal?" kata Sudin.

Dan dibenarkan oleh Suwandi.

"Kalau saya periksa ternyata tidak bagaimana? Apa sanksinya? Saya minya Sekjen pecat,?" kata Suwandi.

Dalam rapat tersebut Kementan juga dicecar soal sasaran produksi di tahun 2022.

Pasalnya, produksi kedelai nasional di tahun 2021 pun tidak mencapai 200 ribu ton.

"Kalau target ini tidak tercapai, siapa yang bertanggung jawab?" tukas Wakil Ketua Komisi IV DPR G Budisatrio Djiwandono.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pulau Buru Bangkit, Genjot Hilirisasi dan Pertanian