
Bunda! Jurus Anti Harga Tempe-Tahu 'Meledak' Masih Nihil nih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga kedelai impor terpantau masih belum beranjak dari Rp13.800 per kg, padahal akhir Januari 2022 harganya masih bertengger di Rp12.600 per kg, mengacu Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Sementara, tradingeconomics mencatat harga kedelai di pasar internasional sedikit melandai di US$16,65 per bushel sejak awal pekan ini, setelah cetak rekor pekan lalu. Harga internasional diprediksi masih akan bergejolak di tengah ketidakpastian pasar.
Pantauan lapangan, harga tempe kemasan daun yang sebelumnya Rp6.000 sepotong kini sudah Rp7.000 dan tahu potongan besar dari Rp5.000 menjadi Rp6.000.
Sementara itu, subsidi yang dijanjikan pemerintah untuk mengganti kemahalan harga impor kedelai hingga saat ini tak kunjung cair.
"Mendesak betul subsidi ini. Sampai saat ini masih dibahas terus," kata Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin kepada CNBC Indonesia, Selasa (298/3/2022).
Menurut Aip, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) pada Kamis, 24 Maret 2022 dan dikirim ke Menteri BUMN. Kemudian, Menteri BUMN pada 25 Maret 2022 menugaskan Perum Bulog.
"Bulog katanya kalau nggak salah tanggal 28 Maret, Senin kemarin berkirim surat ke Menteri Koperasi dan UKM meminta data perajin tahu dan tempe yang akan mendapat subsidi. Tadi, saya kejar terus, katanya baru mau ada rapat Bulog dengan Menteri Koperasi dan UKM membahas aturan mekanisme subsidi," kata Aip.
Sementara itu, dia menambahkan, kini perajin tahu-tempe di berbagai daerah mulai ramai-ramai bergabung lagi dengan koperasi (Koptindo). Dengan begitu mereka bisa mendapat subsidi.
Karena itu, Aip mengaku telah menyurati Bulog agar setiap 2 minggu dilakukan update data perajin tahu dan tempe di seluruh dunia.
"Data yang terhimpun saat ini baru dari 13 provinsi dengan jumlah 24.412 perajin tahu tempe dengan kebutuhan kedelai lebih 50.536 ton per bulan," katanya.
Di sisi lain, dia menambahkan, perajin tahu dan tempe di dalam negeri sebenarnya meragukan realisasi pemberian subsidi tersebut. Sementara, imbuh dia, harga kedelai masih akan tetap mahal, dari sebelumnya harga beli perajin Rp8.500 per kg kini sudah Rp12.600 per kg.
"Untuk mekanisme kami masih tunggu. Tapi yang pasti tidak ada uang yang ditransaksikan. Saya juga menolak, jangan ada transfer uang. Jadi sepertinya nanti Bulog atau pemerintah yang terlibat dengan importir," kata Aip.
![]() Pekerja memproduksi tahu di pabrik tahu kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (23/2/2022). Usai melakukan melakukan mogok produksi sejak 21 februari kemarin, para perajin tahu di lokasi ini mulai membuat tahu kembali untuk dijual keesokan harinya. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) |
Terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga mengatakan hal senada.
"Importir masih menunggu kejelasan soal mekanisme subsidi ini. Tapi memang dari Bulog ada menyampaikan dalam waktu dekat akan tender," ujar Hidayatullah kepada CNBC Indonesia, Selasa (29/3/2022).
Sebelumnya, Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, mendapat penugasan untuk program bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai.
"Mengenai stabilitas harga kedelai sesuai hasil Rakortas (13/3/2022) Perum Bulog akan menghubungkan importir dengan koperasi tahu tempe maka bila Bulog ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional maka penugasan dapat diberikan langsung tanpa persetujuan Kementerian BUMN," kata Dirut Perum Bulog Budi Waseso, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (24/3/2022).
Dalam paparannya pemberian bantuan pengganti selisih harga pembelian kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe disepakati dengan harga Rp1.000 per kg. Dengan sumber anggaran dari pemanfaatan dana CSHP (Cadangan Stabilisasi Harga Pangan) Kementerian Perdagangan (Kemendag). Adapun total anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program ini, diperkirakan mencapai Rp955 miliar dengan asumsi perhitungan 200 ribu ton kali empat bulan kali Rp1.194 per kg.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Ngamuk, Mohon Maaf! Harga Tahu Tempe Mau Naik Lagi