Internasional

Ekonomi Ambruk, Seluruh Menteri Sri Lanka Mundur Massal

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Senin, 04/04/2022 12:20 WIB
Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE

Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh menteri yang ada di kabinet pemerintahan Sri Lanka memutuskan untuk mengundurkan diri. Hal ini terjadi pasca krisis ekonomi parah yang saat ini melanda negara itu.

Dalam aksi resign massal itu, Menteri Pendidikan Dinesh Gunawardena mengatakan kepada wartawani Minggu, (3/4/2022), bahwa menteri kabinet telah menyerahkan surat pengunduran diri mereka kepada Perdana Menteri (PM) Mahinda Rajapaksa.


"Putra PM Mahinda, Namal Rajapaksa, termasuk di antara mereka yang mengundurkan diri, mencuit bahwa dia berharap itu akan membantu keputusan presiden dan PM untuk membangun stabilitas bagi rakyat dan pemerintah," tulis laporan media Inggris, BBC.

Meski seluruh anggota kabinetnya telah mengundurkan diri, PM Mahinda dan Presiden negara itu yang juga saudara laki-lakinya, Gotabaya Rajapaksa, belum memberikan sinyal untuk mundur.

Sri Lanka sendiri saat ini bergulat dengan apa yang dikatakan sebagai krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaannya dari Inggris pada 1948. Krisis yang dialami Negeri Ceylon itu sebagian disebabkan oleh kurangnya mata uang asing karena digunakan untuk membayar utang luar negeri. Akibatnya, negara itu tak memiliki uang untuk mengimpor bahan bakar.

Sementara itu, dalam situasi ini, demonstrasi masih terus terjadi. Demonstran meminta Mahinda dan Gotabaya mengundurkan diri akibat dirasa tidak mampu menangani krisis.

Di sisi lain, kebijakan Mahinda untuk memberlakukan jam malam demi menghindari demonstrasi besar dianggap sebagai langkah yang mirip dengan manuver seorang diktator.

"Kami ingin kalian semua pergi. Rajapaksa, kabinet, antek politik mereka, kroni korup, orang-orang media mereka. Semuanya," ujar pengguna media sosial Sri Lanka.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih