
Jakarta Macet, Tanah Abang Padet! Sayonara Corona?

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya), mengungkapkan volume kendaraan yang masuk ke Jakarta melonjak 15% selama pekan terakhir Maret. Tingginya volume kendaraan yang masuk membuat jalan-jalan besar Jakarta macet parah ketika pagi dan sore hari.
Jumlah pengguna moda transportasi MRT Jakarta juga melonjak drastis pada Maret. Pada bulan lalu, jumlah penumpang MRT Transjakarta menembus 916.306, melonjak 72% dibandingkan Februari (532.671).
Padatnya aktivitas masyarakat di jalanan dan tempat umum juga terekam dalam Google Mobility Index. Pada Maret, mobilitas masyarakat di tempat kerja sudah tumbuh 6,23%, berbanding terbalik dengan kontraksi sebesar 6,57% di Februari.
Aktivitas di tempat perdagangan ritel dan rekreasi tumbuh 6,62% di Maret, lebih tinggi dibandingkan 3,82% pada Februari. Pergerakan masyarakat di tempat belanja kebutuhan sehari-hari tumbuh 27,85% dibandingkan di Februari yakni 25,75%.
Salah satu titik kemacetan di Jakarta adalah sekitar pusat belanja Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tingginya pengunjung membuat arah lalu lintas ke pusat dan dari pusat grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut macet parah pada jam-jam tertentu.
Pengelola Pasar Tanah Abang Hery Supriyatna mengatakan jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang pada awal Maret sudah mencapai 25-30 ribu orang. Hery mengatakan kunjungan ke Pasar Tanah Abang biasanya memang melonjak sebulan sebelum puasa dan pekan kedua Ramadhan. Tahun ini bulan Ramadhan jatuh di awal April. Jumlah kunjungan tersebut sudah jauh lebih baik dibandingkan periode sebulan sebelum Ramadhan tahun 2020 dan 2021.
"Pada 2020, gedung tutup total sehingga tidak ada pengunjung sama sekali. Pada 2021 masih landai karena orang masih pada takut. Sempat naik drastis satu hari selama puasa tahun lalu tapi cuma sehari," tutur Hery, kepada CNBC Indonesia.
Hery menambahkan kendati jumlah kunjungan sudah meningkat drastis dibandingkan periode sebelum Ramadan tahun 2021, tetapi angkanya masih di bawah periode normal. Pada 2019,misalnya, pengunjung Tanah Abang bisa mencapai 100 ribu per hari dengan omzet diperirakan menembus sekitar Rp 200-300 miliar.
"Orang sudah dua tahun tidak belanja jadi tahun ini lebih ramai," imbuhnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]