
Ini Kronologi Tanker Pertamina dari Rusia Dicegat Greenpeace

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal Pertamina Prime dicegat aktivis Greenpeace saat berada di lepas pantai Denmark. Ini terjadi Kamis pekan lalu namun baru diberitakan sejumlah media asing, Minggu (3/4/2022).
Pertamina Prime adalah kapal kedua PT Pertamina International Shipping yang pembangunannya dimulai sejak 2019. Kapal ini merupakan kapal single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang 330 meter dan draft 21.55 meter.
Lalu bagaimana kejadiannya?
Mengutip France 24, kapal itu disebut membawa minyak Rusia ke Denmark. Greenpeace mengorganisir aksi untuk menyerukan larangan impor bahan bakar fosil dari Rusia, menyusul serangan ke Ukraina.
Selusin aktivis menggunakan kayak dan berenang di air memblokir pengiriman. Ada dua kapal yang menjadi sasaran, dan salah satunya Pertamina Prime.
"Pada pukul 11:00 (waktu setempat) para aktivis mulai memblokade supertanker Pertamina Prime, mencegah kapal lain Seaoath mendekatinya dan memblokir pengiriman minyak," kata Juru Bicara Greenpeace Emma Oehlenschlager.
Aktivis diketahui membawa spanduk yang menyerukan "berhenti mengobarkan perang". Para aktivis melukis "Perang Bahan Bakar Minyak" di lambung Pertamina Prime.
Hal sama bukan baru pertama dilakukan Greenpeace Denmark. Dalam dua pekan terakhir, beberapa tindakan memang dilakukan ke kapal-kapal Rusia yang melakukan transfer minyak.
"Baru kali ini kami berhasil menghentikan pengiriman. Dalam kasus lain, kapal tanker dialihkan atau dipercepat", kata Oehlenschlager.
"Mereka (para aktivis) sekarang akan mempertahankan blokade selama mungkin untuk memastikan kapal tidak bisa saling berdekatan untuk melakukan transfer", ujarnya lagi mendesak larangan impor dari Rusia oleh pemerintah Denmark.
Sementara itu, mengutip Reuters, Kamis lalu Greenpeace memblokade dua kapal tanker minyak yang hendak melakukan transfer 100 ribu ton minyak Rusia. Kedua kapal tersebut yaitu Seaoath dan Pertamina Prime.
Seaoath telah tiba dari Rusia membawa 100 ribu ton minyak mentah Ural dan berusaha untuk mentransfer minyak ke kapal tanker Pertamina Prime yang lebih besar, menurut data pelacakan kapal Greenpeace dan Refinitiv.
Adapun Pertamina Prime, yang mengumpulkan minyak mentah dari beberapa kapal tanker, akan berlayar dari Denmark ke China setelah transfer minyak selesai, menurut salah satu pialang kapal.
Hingga berita diturunkan, CNBC Indonesia telah mencoba menghubungi manajemen perusahaan terkait kebenaran kabar pencegatan tersebut. Namun, belum ada respons.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Kapal Tanker Pertamina Dari Rusia Dicegat Greenpeace
