Jakarta, CNBC Indonesia - Virus Covid-19 identik dengan kekebalan imun seseorang. Dikatakan, bahwa orang dengan imun yang lemah akan lebih mudah terserang virus corona tersebut.
Seorang ahli imunologi yakni Dr. Heather Moday (Penulis; The Immunotype Breakthrough: Your Personalized Plan to Balance Your Immune System, Optimize Health, and Build Lifelong Resilience) mengungkapkan ada empat tanda yang bisa dijadikan dasar untuk melihat seberapa lemah sistem kekebalan tubuh yang dimiliki serta cara untuk meningkatkannya.
Dikutip dari CNBC makeIt pada Minggu (3/4/2022), berikut empat tanda-tanda seseorang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah:
1. Sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih
Tanda-tanda pertama seseorang memiliki imun yang lemah adalah sering sakit, namun pulih dalam waktu yang lama dibandingkan orang pada umumnya.
Jika anda flu yakni bersin dan batuk dan sembuh dalam sepekan selama dua atau tiga kali dalam setahun, maka tidak perlu khawatir karena itu normal. Namun jika anda sakit terus menerus dan bertahan selama berminggu-minggu, itu tandanya kekebalan tubuh anda lemah.
2. Mengalami stres kronis
Tanda lainnya yang dapat mempengaruhi kekebalan tubuh adalah saat berada dalam kondisi stres kronis. Jenis stres ini biasanya membuat seseorang merasa kewalahan hingga cemas sendiri.
Disatu sisi stres kronis bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam jangka pendek, namun disisi lain bisa berakibat buruk. Sebab, stres kronis bisa menyebabkan peningkatan infeksi dan pulih lebih lama dari penyakit yang diderita.
Sebuah studi juga menunjukkan bahwa stres yang sering terjadi memperburuk penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan kolitis ulserativa dan dapat menyebabkan reaksi alergi seperti eksim dan asma.
3. Sering mengalami sariawan atau herpes zoster di usia muda
Seseorang yang sering mengalami sariawan atau terserang virus herpes zoster di usia muda menandakan bahwa kekebalan tubuhnya lemah.
Menurut penelitian, saat virus herpes masuk ke dalam tubuh ia dalam keadaan tidak aktif. Namun, ketika seseorang sedang stres atau kekebalan seluler melemah, maka virus dapat bereplikasi dan aktif kembali.
Jika proses ini terjadi maka ini lah yang menandakan bahwa sistem kekebalan Anda perlu ditingkatkan.
4. Minum obat yang menggangu imun
Penurunan imun tubuh bisa terjadi dari kandungan obat yang diminum. Salah satunya berasal dari obat yang digunakan dalam kemoterapi kanker.
Kortikosteroid adalah salah satu contoh kandungan obat yang umum digunakan untuk alergi, asma, dan penyakit inflamasi lainnya yang bersifat imunosupresif.
Bahkan penggunaan antibiotik yang terlalu sering telah terbukti merusak keragaman mikrobioma di usus, yang secara langsung dapat merusak respons imun.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Namun, tidak perlu khawatir karena ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imun, diantaranya:
1. Memberi asupan sistem imun
Seperti halnya tubuh yang membutuhkan makanan, sel-sel sistem kekebalan tubuh juga membutuhkan banyak makanan yang kaya antioksidan. Oleh karenanya, rajinlah makan buah-buahan dan sayuran segar terutama yang mengandung banyak vitamin C dan beta karoten.
Beberapa jenis sayuran yang baik untuk meningkatkan imun adalah kangkung, buah beri yang sangat berpigmen seperti blackberry, dan sayuran silangan kaya serat yang ramah usus seperti kubis, brokoli, dan arugula.
Konsumsi juga makanan yang mengandung zinc seperti kacang-kacangan, biji-bijian, kerang, dan beberapa daging. Juga jangan lupa tambahkan beberapa makanan super seperti jamur shitake dan maitake, teh hijau, dan rempah-rempah seperti kunyit, rosemary, dan cengkeh.
2. Rajin berjemur di bawah sinar matahari pagi
Tak perlu berlama-lama, cukup 10-15 menit berjemur dibawah sinar matahari pagi dapat memberikan vitamin D yang cukup bagi tubuh. Ini adalah vitamin pendukung yang sangat penting untuk kekebalan tubuh.
Beberapa data menunjukkan bahwa vitamin D yang rendah merupakan faktor risiko kekebalan yang buruk, termasuk penyakit autoimun dan Covid. Jadi, jika Anda memiliki kekebalan yang lemah, ada baiknya untuk melengkapi vitamin D anda di bawah sinar matahari pagi.
3. Tidur cukup
Kualitas dan kuantitas tidur memiliki dampak besar pada ketahanan kekebalan tubuh. Sebab, kurang tidur dapat mendatangkan banyak penyakit.
Oleh karenanya perlu istirahat yang cukup karena saat tubuh kita beristirahat, sel-sel sistem kekebalan juga dapat memfokuskan semua upaya dan energi pada serangan yang kuat terhadap virus dan bakteri. Tidur juga bisa meningkatkan pembentukan antibodi memori terhadap bakteri dan virus, untuk membantu membangun sistem kekebalan yang lebih kuat di masa depan.
4. Berhenti merokok
Berhenti merokok adalah salah satu hal penting untuk meningkatkan imun. Sebab, bahan kimia dalam rokok dan bahkan asap rokok adalah karsinogen yang dapat merusak saluran pernapasan, yang merupakan penghalang pertama masuknya virus dan bakteri di udara.
5. Kurangi minum alkohol
Alkohol memiliki efek negatif pada sebagian besar sel imun bawaan dan adaptif kita. Minum berlebihan dapat merusak lapisan saluran pencernaan, serta sel T pelindung dan neutrofil dalam sistem GI. Ini mengganggu fungsi penghalang usus dan memungkinkan kebocoran mikroba ke dalam darah, yang mengakibatkan peradangan.
6. Mengelola tingkat stres
Stres emosional dan fisik yang kronis dan tidak terkelola meningkatkan pelepasan sitokin inflamasi, dan orang-orang yang memiliki stresor fisik dan emosional yang tinggi memiliki tingkat peradangan yang lebih besar.
Faktanya, protein C-reaktif, yang merupakan penanda peradangan, meningkat pada pasien yang mengalami stres akut. Salah satu cara paling efektif untuk memperkuat respons kekebalan Anda adalah dengan mengelola stres Anda melalui meditasi, latihan pernapasan, dan aktivitas perhatian lainnya.