
Apa Iya Pertalite Langka? Cek Dulu Nih Segini Stoknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kenaikan harga bensin Pertamax (RON 92), kini ramai netizen mengeluhkan kesulitan memperoleh bensin dengan kualitas lebih rendah yakni Pertalite (RON 90) yang dijual PT Pertamina (Persero).
Hal ini bisa dipicu lantaran banyak warga yang beralih menggunakan bensin Pertalite karena lebih murah daripada harga Pertamax yang kini sudah dibanderol Rp 12.500 per liter. Sementara Pertalite masih dipatok sebesar Rp 7.650 per liter.
Sejumlah netizen heboh mengeluhkan terkait kelangkaan Pertalite ini di media sosial Twitter.
Salah seorang netizen mengaku kesulitan mendapatkan Pertalite setelah harga Pertamax naik menjadi Rp 12.500 per liter.
"Pertamax naik, Pertalite hilang. Pengen ngomong kasar kagak tega," tulis akun Twitter @judianggoro sambil menyematkan ikin marah.
"Bener euy pertamax udah Rp 12.500 aja, naik bertahap tea. Pertalite mulai susah," tulis akun Twitter @ceumeung.
Mengutip CNN Indonesia, sejumlah SPBU di Tangerang Selatan, juga terpantau memasang spanduk bertuliskan "Pertalite Habis" pada hari ini, Jumat (01/04/2022), setelah adanya kenaikan harga Pertamax.
Seperti diketahui, kini pemerintah juga telah menjadikan bensin Pertalite sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) di mana jumlah penyaluran bensin Pertalite tahun ini juga diberikan kuota. Pasalnya, pemerintah akan memberikan kompensasi penuh atas selisih antara harga keekonomian dan harga jual Pertalite.
Sebagai perbandingan, untuk bensin RON 90 atau setara Pertalite yang dijual BP-AKR misalnya, BP 90 kini telah dibanderol pada Rp 12.500 per liter, sementara untuk harga jual Pertalite kini masih ditahan pada harga Rp 7.650 per liter, merata di semua wilayah Indonesia.
Lantas, apakah benar stok Pertalite tidak aman? Berapa besar stok Pertalite nasional dan tahan untuk berapa lama?
Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), status per 27 Maret 2022, stok Pertalite nasional saat ini mencapai 1,16 juta kilo liter (kl) atau bisa bertahan untuk 15,7 hari ke depan.
Stok Pertalite tersebut merupakan akumulasi stok yang ada di Terminal BBM, kilang, dan intransit kapal.
Alfian Nasution, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, mengatakan konsumen tidak perlu khawatir ada kelangkaan Pertalite, karena Pertamina masih menjaga stok Pertalite.
Selain itu, kuota yang ditetapkan pemerintah untuk bensin Pertalite sebesar 23,05 juta kl tahun ini sudah dengan memperhitungkan pertumbuhan ekonomi, dan kuota tahun ini jauh lebih besar dibandingkan realisasi penyerapan Pertalite pada 2021 lalu.
"2021 realisasi penyerapan Pertalite oleh masyarakat gak nyampe 23 juta kl. Jadi, kuota Pertalite tahun ini 23 juta kl itu lebih besar, dan sudah mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Pihaknya pun terus berupaya untuk mengedukasi dan memberikan sosialisasi kepada konsumen, khususnya konsumen Pertamax yang kualitas bensinnya lebih baik dibandingkan Pertalite, untuk tidak berpindah ke Pertalite karena adanya kenaikan harga Pertamax.
"Itu juga jadi concern kita, jangan sampai ada shifting ke Pertalite, karena beban pemerintah juga akan semakin besar. Kita akan terus edukasi masyarakat untuk menggunakan BBM yang lebih bagus, dampaknya ke mesin, dan lainnya," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan bahwa Kementerian ESDM resmi menetapkan BBM jenis bensin Pertalite (RON 90) yang dijual PT Pertamina (Persero) sebagai Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).
Ketetapan tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang JBKP yang ditetapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada 10 Maret 2022 lalu.
"Untuk Pertalite, dapat kami sampaikan bensin RON 90 telah ditetapkan sebagai JBKP berdasarkan Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tanggal 10 Maret 2022 tentang JBKP," ungkapnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/03/2022).
Dia menyebut, dengan ditetapkannya Pertalite sebagai JBKP, maka pemerintah telah menetapkan kuota bensin Pertalite pada 2022 ini sebesar 23,05 juta kilo liter (kl).
Adapun realisasi penyaluran Pertalite sampai Februari 2022 ini telah mencapai 4,258 juta kl atau melampaui 18,5% terhadap kuota hingga Februari 2022.
"Estimasi over kuota 15% atau 26,5 juta kl dari kuota yang ditetapkan 23,05 juta kl," ucapnya.
Dengan dimasukkannya bensin Pertalite ke dalam JBKP ini, maka bensin Pertalite diperlakukan sama seperti halnya bensin Premium (RON 88) yang mendapatkan kompensasi penuh dari pemerintah.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPH Migas Tunggu Arahan Pemerintah 'Suntik Mati' BBM Premium