Harga Pertamax Rp12.500, Bensin VIVO Tetap Rp11.900/Liter

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
01 April 2022 09:35
Ilustrasi SPBU VIVO (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi SPBU VIVO (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis bensin Pertamax (RON 92) mulai hari ini, Jumat, 1 April 2022, pukul 00:00 waktu setempat.

Berdasarkan pengumuman resmi perseroan, harga Pertamax per 1 April 2022 ini naik menjadi di kisaran Rp 12.500 sampai Rp 13.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 sampai Rp 9.400 per liter.

Terutama daerah di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur, harga Pertamax dipatok naik menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya Rp 9.000 per liter.

Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, Irto Ginting, dalam keterangan resmi Kamis malam, mengatakan untuk daerah dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 5% dan harga sebelumnya Rp 9.000 per liter, maka harga bensin Pertamax dinaikkan menjadi Rp 12.500 per liter, berlaku mulai 1 April 2022 pukul 00:00 waktu setempat.

"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya. Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019," jelas Irto, dikutip dari keterangan resmi Pertamina, Kamis (31/03/2022).

Penyesuaian harga ini, lanjut Irto, masih jauh di bawah nilai keekonomiannya.

Lantas, bagaimana dengan badan usaha penyalur BBM niaga lainnya?

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di lapangan, salah satu badan usaha penyalur BBM yakni VIVO, pada pagi hari ini, Jumat (01/04/2022), terpantau harga BBM untuk jenis bensin RON 89 (Revvo 89) dan Revvo 92 (RON 92) dibanderol masih sama seperti periode Maret 2022 yakni masing-masing Rp 8.900 per liter dan Rp 11.900 per liter, kecuali untuk bensin RON 95 (Revvo 95) terpantau mengalami kenaikan harga menjadi Rp 13.990 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter pada Maret 2022.

Harga tersebut terpantau dari SPBU VIVO Radar Auri, Ciracas, Jakarta Timur.

Harga BBM VIVO di SPBU VIVO, Jl. Radar Auri, Cimanggis, Jumat (1/4/2022). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)Foto: Harga BBM VIVO di SPBU VIVO, Jl. Radar Auri, Cimanggis, Jumat (1/4/2022). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Harga BBM VIVO di SPBU VIVO, Jl. Radar Auri, Cimanggis, Jumat (1/4/2022). (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Berikut harga bensin VIVO pada 1 April 2022:

- Revvo 89 (RON 89): Rp 8.900 per liter, tetap.
- Revvo 92 (RON 92): Rp 11.900 per liter, tetap.
- Revvo 95 (RON 95): Rp 13.990 per liter, naik Rp 1.490 per liter dari sebelumnya Rp 12.500 per liter pada Maret 2022.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangan tertulisnya menyatakan dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter pada Maret 2022, yakni bisa menjadi sekitar Rp 16.000 per liter.

Adapun untuk bensin Pertalite (RON 90) yang dijual Pertamina per 1 April 2022 ini dibanderol merata pada harga Rp 7.650 per liter di seluruh provinsi di Indonesia.

Berikut harga lengkap BBM Pertamina, berlaku efektif per 1 April 2022:

Pertalite (RON 90): Rp 7.650 per liter, ada yang tetap, dan ada yang turun dari sebelumnya mencapai Rp 8.000 per liter di Maret 2022.
Pertamax (RON 92): Rp 12.500 - Rp 13.000 per liter, naik dari sebelumnya Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter di Maret 2022.
Pertamax Turbo (RON 98): Rp 14.500 - Rp 15.100 per liter, tetap atau tidak berubah dari Maret 2022.
Solar/Biosolar (Subsidi): Rp 5.150 per liter, tetap.
Dexlite (CN 51): Rp 12.950 - Rp 13.550 per liter, tetap dari periode Maret 2022.
Pertamina DEX (CN 53): Rp 13.700 - Rp 14.300 per liter, tetap dari periode Maret 2022.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menjelang 'Lenyapnya' Premium, Konsumsi Pertamax Melonjak 17%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular