Internasional

Alhamdulillah WHO Bawa Kabar Lega Terbaru soal Covid, Tapi...

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
01 April 2022 08:35
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan kembali perkembangan terbaru Covid-19. Badan kesehatan global itu mengungkapkan bahwa ada penurunan jumlah kasus yang cukup signifikan secara global.

Dalam laporan mingguannya, WHO menyebut pada sepekan di tanggal 21-27 Maret 2022, jumlah kasus baru kembali menurun. Kasus merosot 14% dibandingkan pekan sebelumnya.

"Di enam wilayah WHO, lebih dari 10 juta kasus baru dan lebih dari 45.000 kematian baru dilaporkan. Semua wilayah melaporkan tren penurunan jumlah kasus mingguan baru," ujar laporan itu dikutip Jumat, (1/4/2022).

Meski begitu, angka ini justru juga diimbangi angka kematian yang naik cukup drastis. Bahkan, kenaikan ini terjadi hingga 43%.

"Ini kemungkinan didorong oleh perubahan definisi kematian Covid-19 di beberapa negara di Wilayah Amerika (Chili dan Amerika Serikat) dan oleh penyesuaian retrospektif yang dilaporkan dari India di Wilayah Asia Tenggara," tulis WHO lagi.

"Pada 27 Maret 2022, lebih dari 479 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6 juta kematian telah dilaporkan secara global."

Secara per negara, jumlah kasus mingguan baru tertinggi dilaporkan dari Korea Selatan dengan hampir 2,4 juta kasus. Ini diikuti Jerman (1,5 juta kasus), Vietnam (1,1 juta kasus) dan Prancis (845 ribu kasus).

"Jumlah kematian mingguan baru tertinggi dilaporkan dari Chili (11.858 kasus), Amerika Serikat (5.367 kasus), India (4.545 kasus), Rusia (2.859 kasus), dan Korea Selatan (2.471 kasus)," tambahnya lembaga PBB itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Serang Data Covid China, Ada Apa Xi Jinping?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular