Internasional

Aneh Tapi Nyata! AS Bakal Kekurangan Vaksin Covid-19

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 31/03/2022 07:30 WIB
Foto: AP/Alex Brandon

Jakarta, CNBC IndonesiaAmerika Serikat (AS) saat ini sedang berada dalam ancaman kekurangan vaksin Covid-19. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden AS, Joe Biden.

Dalam pernyataannya, Biden meminta kongres AS untuk memenuhi tambahan keuangan yang diusulkannya yakni US$ 22,5 miliar atau setara Rp 322,4 triliun. Ini untuk memenuhi beberapa kebutuhan terkait vaksinasi warga.


"Orang Amerika kembali menjalani hidup mereka lagi. Kami tidak bisa menyerahkan itu. Kongres tolong bertindak. Anda harus segera bertindak. Konsekuensi dari kelambanan sangat parah, mereka hanya akan tumbuh seiring waktu," tegas Presiden 79 tahun itu seperti diwartakan CNBC International, Kamis (31/1/2022).

Hal serupa juga ditegaskan Dawn O'Connell, seorang pejabat tinggi di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Ia memprediksi AS tidak memiliki dosis yang dibutuhkan jika kampanye pendorong untuk populasi umum terbukti diperlukan pada musim gugur.

"Kami memiliki kekhawatiran yang signifikan tentang apakah kami akan memiliki cukup vaksin jika kami melakukan kampanye peningkatan populasi umum di musim gugur, terutama jika kami akan membutuhkan vaksin spesifik varian," kata O'Connell.

"Kami tidak memiliki dosis itu, kami juga tidak memiliki dana untuk dosis itu."

Kebutuhan vaksin di AS sendiri diramalkan meningkat setelah Regulator Pangan dan Obat-obatan (FDA) memberikan izin penggunaan dosis keempat atau booster kedua vaksin Covid-19 bagi usia 50 tahun ke atas. Langkah ini diambil saat varian Omicron masih memiliki kekhawatiran baru terkait penyebarannya.

Untuk dosis booster kedua ini, hanya vaksin besutan Pfizer dan Moderna yang diizinkan untuk digunakan. Semua suntikan keempat ini baru harus diberikan setidaknya empat bulan setelah suntikan terakhir.

Dalam pengambilan keputusan ini, FDA diketahui tidak terlalu banyak berkoordinasi dengan Pusat Pencegahan Penyakit Menular (CDC). Kepala Kantor FDA, Dr. Peter Marks, mengatakan hal ini "relatif mudah" karena negara lain seperti Israel telah melakukan penelitian tersebut.

"Dosis penguat keempat ini adalah bukti yang kami miliki sekarang dari Israel menunjukkan bahwa dengan mendapatkan ini, seseorang dapat mengurangi risiko rawat inap dan kematian pada populasi orang yang lebih tua ini," kata Marks.

Mengutip Worldometers, ada total 81 juta kasus Covid-19 dengan 1.005.816 kematian di AS. Kemarin, AS mencatat 25.833 kasus baru dengan 771 kematian.

Kasus AS cenderung menurun. Saat puncaknya di Januari lalu, kasus per hari menebus 1 juta.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Stop Kirim Senjata Ke Ukraina, Zelenskyy Ajak Diskusi