Jurus Jokowi ini Bikin Harga Baju di Natuna Turun, Caranya?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 29/03/2022 19:29 WIB
Foto: Tol Laut/doc.Presidenri.go.id

Jakarta, CNBC Indonesia - Angkutan tol laut masih terkendala disparitas antara muatan berangkat dan kembali yang tidak seimbang. Hal ini membuat biaya logistik sulit untuk menjadi murah. Kondisi ini sudah terjadi sejak program ini diluncurkan Presiden Jokowi sejak 2015 lalu.

Adanya tol laut diklaim membuat ongkos menjadi lebih murah. Namun, nilainya masih bisa lebih ditekan. Karena penerapan tol laut, terjadi penurunan harga pakaian sebesar 45% di kabupaten Natuna dari Rp73.000/potong (tanpa tol laut), menjadi Rp40.000 per potong dengan menggunakan (tol laut).

Begitu juga dengan penurunan harga bawang merah sebesar 40% di Kabupaten Halmahera Timur yang sebelumnya Rp50.000 per kg(non tol laut) menjadi Rp30.000 per kg(tol laut).


Meski demikian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut sudah ada penurunan ongkos belakangan ini.

"Terjadi penurunan gap disparitas harga, namun itu belum optimal, masih ada ruang untuk dioptimalkan," kata Plt Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Mugen S Sartoto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Selasa (29/3/22).

Berdasarkan data yang dipaparkannya, terlihat ada kenaikan signifikan penggunaan tol laut pada 2021 silam, dimana muatan tol laut saat itu mencapai titik terbanyak mencapai lebih dari 477 TEUs. Padahal di tahun 2020 berada di bawah 400 ribu TEUs.

"Tol laut kita cukup naik kenaikan tren baik muatan berangkat dan balik, dari 2017 mengalami kenaikan, di 2021 alami puncak. 2022 belum kenaikan signifikan karena baru dua bulan tapi diproyeksikan ada kenaikan," sebutnya.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ketegangan Geopolitik Picu Lonjakan Biaya Logistik