Rusia - Ukraina Bakal 'Ketemuan' di Turki Besok, Damai?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kremlin mengatakan bahwa pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina kemungkinan akan berlangsung di Turki pada Selasa (29/3/2022) besok. Pembicaraan itu akan dilakukan secara tatap muka.
Melansir Reuters, dalam panggilan telepon Minggu (27/3/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Turki Tayyip Erdogan sepakat agar Istanbul menjadi tuan rumah pembicaraan, yang diharapkan Ankara akan mengarah pada gencatan senjata di Ukraina.
Turki mengatakan pembicaraan dapat dimulai pada Senin, tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan itu tidak mungkin karena negosiator baru tiba di Turki pada Senin.
"Meskipun kami tidak dapat dan tidak akan berbicara tentang kemajuan dalam pembicaraan, fakta bahwa mereka terus berlangsung secara langsung adalah penting, tentu saja," kata Peskov kepada wartawan melalui panggilan konferensi.
"Kami mengikuti kebijakan untuk tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang pembicaraan itu, yang menurut kami hanya dapat merusak proses negosiasi."
Peskov menambahkan bahwa tidak ada kemajuan besar yang dibuat dalam pembicaraan itu sendiri, atau pada gagasan pertemuan potensial antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
"Sayangnya sejauh ini kami tidak dapat melihat pencapaian atau terobosan substansial (dalam pembicaraan)," katanya.
Dalam komentar terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pertemuan antara kedua pemimpin akan kontraproduktif jika diadakan sekarang. Dia mengatakan mereka harus bertemu begitu kedua pihak mencapai kemajuan.
"Pertemuan antara Putin dan Zelenskiy diperlukan segera setelah kami hampir menyelesaikan semua masalah utama," kata Lavrov dalam sebuah wawancara dengan media Serbia.
Rusia sebelumnya mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari sebagai operasi khusus untuk menurunkan kemampuan militer tetangganya tersebut dan membasmi orang-orang yang disebut nasionalis berbahaya.
Sementara pasukan Ukraina telah melakukan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia untuk memaksanya menarik pasukan dari Kyiv.
(tfa)