Rusia Sebut "Sukses" di Ukraina, Perang Kelar?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
26 March 2022 18:00
A service member of pro-Russian troops smokes inside a building, which according to the military, was previously a fighting position of Ukrainian armed forces, during Ukraine-Russia conflict in the town of Marinka, in the Donetsk Region, Ukraine March 22, 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
Foto: REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Kepala Pertama Staf Umum Rusia sekaligus Kolonel Jenderal, Sergei Rudskoy, mengklaim pada hari Sabtu (26/3) bahwa tahap pertama dari perang dan rencana militer Rusia telah selesai dilaksanakan.

Hal ini disebabkan karena tahap pertama rencana militer Rusia dalam mengurangi angkatan bersenjata Ukraina sudah tercapai.

Pun begitu, fase pertama tersebut juga berhenti karena Rusia yang juga tidak mengalami kemajuan di kota Kyiv, dan Kharkiv. Rusia juga gagal mencapai superioritas udara di Ukraina dan telah menderita kerugian besar personel sejak awal invasi.

Untuk itu, selanjutnya, Rusia akan berfokus untuk mencapai tahap yang paling penting, yaitu mengambil alih Donbas di wilayah Ukraina timur.

"Secara umum, tugas utama tahap pertama operasi telah selesai. Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, memungkinkan kami, untuk memfokuskan upaya utama untuk mencapai tujuan utama, pembebasan Donbas," ujar Sergei dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (26/3/2022).

Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyatakan bahwa tujuan operasi militer khusus di Ukraina adalah demiliterisasi total negara tersebut. Putin mengatakan perang berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan Rusia telah mengalami kerugian serius.

Hal ini diperkuat dengan Rudskoy yang mengatakan bahwa 1.351 personel militer telah tewas di Ukraina dan 3.825 terluka. Pejabat AS, NATO dan Ukraina memperkirakan jumlah korban Rusia jauh lebih tinggi.

"Awalnya, kami tidak berencana untuk menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil," kata Rudskoy.

Militer Rusia mengklaim tidak menargetkan warga sipil atau daerah pemukiman, meskipun banyak bukti yang bertentangan.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-ramai Warga Rusia Tinggalkan Negaranya, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular