Gegara Aturan Putin, Spotify Pastikan Hengkang dari Rusia!

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
26 March 2022 15:10
FILE PHOTO: The Spotify logo is displayed on a screen on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., May 3, 2018. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo Foto: Spotify (REUTERS/Brendan McDermid)

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform streaming musik Spotify bakal menarik diri dari Rusia. Langkah ini ditempuh menyusul adanya undang-undang baru yang membatasi kebebasan berekspresi.

 

Manajemen Spotify memperkirakan operasi akan dihentikan sepenuhnya pada akhir April 2022. Adapun Spotify akan menutup kantor di negara itu dan menghapus konten media pemerintah Rusia pada bulan ini.

 

Keputusan Spotify tersebut menggarisbawahi keseimbangan yang perlu dicapai oleh perusahaan media Barat karena menginginkan pemberita kepada warga Rusia. Diketahui selain sebagai streamer musik, Spotify juga mendistribusikan berbagai podcast dengan konten politik.

 

Sebelumnya, platform digital asal Swedia ini juga berhenti menawarkan langganan paket premium di Rusia.

 

"Spotify terus percaya bahwa sangat penting menjaga layanan kami tetap beroperasi di Rusia untuk menyediakan berita dan informasi terpercaya dan independen di wilayah tersebut. Sayangnya, undang-undang yang baru-baru ini diberlakukan semakin membatasi akses ke informasi, menghilangkan kebebasan berekspresi, dan mengkriminalisasi jenis berita tertentu dan menempatkan keselamatan karyawan Spotify hingga mungkin pendengar kami dalam bahaya, "kata juru bicara Spotify dikutip dari CNBC, Sabtu (26/3/2022).

 

Diketahui perusahaan teknologi lainnya termasuk Apple dan Google telah mundur dan berhenti menawarkan produk dan layanan di Rusia. Beberapa bank dan merek ritel seperti McDonald's dan Starbucks juga telah berhenti beroperasi di negara itu.

 

Perusahaan yang beroperasi di Rusia dinilai menghadapi tantangan, termasuk layanan pembayaran yang terbatas, tantangan logistik, dan nilai rubel yang lemah.

Namun, keputusan Spotify lebih didasarkan pada tindakan keras negara itu baru-baru ini terhadap berita dan media lain yang dapat membawa dampak negatif terhadap perang Rusia.

 

Sebagai informasi, beberapa organisasi berita berbahasa Inggris telah memeriksa bagaimana menjaga wartawan dan staf lainnya tetap aman di Rusia sebagai tanggapan terhadap undang-undang baru negara itu yang secara efektif melarang pelaporan independen.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Penampakan Terkini Mariupol Ukraina yang Bagai Kota Mati


(cha/cha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading