Internasional

Ini Amunisi Baru AS & Eropa Hajar Minyak & Gas Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 25/03/2022 18:30 WIB
Foto: Minyak Rusia (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dan Eropa makin serius melepas ketergantungan pada minyak dan gas Rusia. Terbaru, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan satuan tugas bersama dalam upaya untuk melepaskan Eropa dari ketergantungannya pada sumber energi negeri Presiden Vladimir Putin.

Panel akan diketuai oleh perwakilan dari Gedung Putih dan Komisi Eropa. Bertujuan untuk menemukan pasokan alternatif gas alam cair dan mengurangi permintaan gas alam secara keseluruhan.


"AS akan bekerja untuk memasok Eropa dengan setidaknya 15 miliar meter kubik gas alam cair pada tahun 2022, dalam kemitraan dengan negara-negara lain," tulis CNN International, mengutip Gedung Putih, Jumat (25/3/2022).

"Kelompok ini juga akan bekerja untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengurangi emisi metana dan menggunakan energi bersih."

Ketergantungan Eropa pada gas dan minyak Rusia telah menjadi titik lemah Barat menghukum Moskow serangan ke Ukraina. Beberapa negara tidak kompak karenanya.

Gas Rusia sendiri menyumbang 40% dari total konsumsi Eropa. Sejumlah negara memiliki ketergantungan yang besar tak terkecuali Jerman.

Sebelumnya, Putin telah mengancam negara-negara yang tak bersahabat dengan Rusia. Ia mengatakan mereka akan membayar harga gas Rusia dalam Rubel.

"Rusia akan terus, tentu saja, untuk memasok gas alam sesuai dengan volume dan harga ... tetap dalam kontrak yang disepakati sebelumnya," tegas Putin, dikutip CNBC International, Kamis.

"Mata uang pembayaran ... akan diubah ke rubel Rusia.

Putin mengatakan pemerintah dan bank sentral memiliki waktu satu minggu untuk menemukan solusi tentang bagaimana memindahkan operasi ini ke mata uang Rusia. Raksasa gas negara itu, Gazprom juga akan diperintahkan untuk membuat perubahan yang sesuai pada kontrak gas.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Bantah Klaim AS Soal Berhasil Hancurkan Pusat Nuklir