Aturan Mudik Makin Longgar, Uang Rp175 T Bakal 'Banjiri' RI

Maesaroh, CNBC Indonesia
25 March 2022 15:15
Suasana Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (6/1/2022)
Foto: Pengunjung berbelanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Presiden Joko Widodo, Rabu (23/3), mengumumkan masyarakat diperbolehkan menjalankan sholat Taraweh berjamaah di masjid dan mudik lebaran. Dalam dua tahun terakhir, tradisi mudik dilarang pemerintah karena penyebaran Covid-19 yang tinggi. Pada tahun 2021, Kepolisian RI bahkan memasang sekat-sekat di perbatasan untuk membendung arus mudik.


Pemerintah, sebelumnya, juga menghapus ketentuan tes Antigen/PCR sebagai syarat perjalanan. Pelonggaran-pelonggaran tersebut diperkirakan akan membuat perkeonomian Indonesia bergairah kembali pada Ramadhan dan Lebaran.

Selain pelonggaran, sejumlah indikator juga menunjukan perekonomian Indonesia sudah semakin pulih dan siap terakselerasi pada periode Ramadhan dan Idul Fitri. Survei Bank Indonesia memprakirakan penjualan eceran pada April meningkat. Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) April 2022 diperkirakan mencapai 151,8 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (141,1).

"Hal tersebut sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat selama Ramadhan," tulis Bank Indonesia dalam laporan Survei Penjualan Eceran Februari 2022.


Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2022 tercatat sebesar 209,6 atau tumbuh 15,2% (year on year/YoY). IPR Indonesia sudah kembali ke level 200 sejak November 2021. Sepanjang April 2020 hingga OKtober 2021, IPR Indonesia berada di bawah 200 kecuali pada Mei dan Juni 2021.

Konsumsi rumah tangga juga sudah tumbuh sejak kuartal II tahun 2021 setelah terkontraksi pada kuartal II/2020 hingga kuartal I/2021. Pada kuartal IV tahun 2021, konsumsi rumah tangga tumbuh 3,55% (YoY).

Menarik ditunggu apakah konsumsi  pakaian jadi akan meningkat pesat pada tahun Lebaran tahun ini. Pada kuartal II tahun 2020, di mana terdapat momen Lebaran, konsumsi pakaian, alas Kaki dan jasa perawatannya terkontraksi 5,14%. Konsumsi kebutuhan pakaian jadi tumbuh 1,66% pada kuartal II tahun 2021 di mana pada kuartal II terdapat momen Lebaran.
Pertumbuhan onsumsi pakaian jadi biasanya berkisar 4% mengingat permintaan akan pakaian baru terutama baju Muslim melonjak.


Indikator perbaikan lain adalah Google Mobility Index. Data Google Mobility Index per 21 Maret 2022 menunjukkan adanya peningkatan mobilitas di tempat belanja. Mobilitas di tempat perdagangan ritel dan rekreasi merangkak naik ke 8% dari 3,83% di bulan Februari. Sementara itu, mobilitas di tempat belanja kebutuhan sehari-hari sudah meningkat 26%. dari 25,75 pada bulan Februari.
Baseline atau dasar pembanding data adalah mobilitas masyarakat sebelum kemunculan Covid-19 pada 3 Januari-6 Februari 2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular