Sri Mulyani Kunjungi Sumur Minyak Terbesar RI, Ada Apa?

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
Jumat, 25/03/2022 10:20 WIB
Foto: Blok Rokan. (Doc SKK Migas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani bersama jajaran pimpinan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lainnya melakukan kunjungan ke Wilayah Kerja (WK) Rokan di Riau pada Kamis (24/3/2022). Dalam kunjungannya ke lapangan migas tertua di Indonesia itu, Sri Mulyani kabarnya memantau kompetensi dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengelola sumber daya alam Rokan.

Seperti yang di ketahui, sebelum diambil alih oleh PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun 2021, wilayah kerja Rokan ini dikelola oleh Chevron selama lebih dari 90 tahun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyampaikan pesan agar PHR dapat terus mengembangkan dan melatih sumber daya manusia baik yang ada di PHR, maupun generasi muda yang berada di universitas-universitas tidak terbatas hanya di Provinsi Riau tetapi juga di seluruh Indonesia.


Sejalan dengan itu, Subholding Upstream Pertamina memang mencanangkan program kerja yang jauh meningkat dibandingkan tahun lalu. "Pada tahun 2022 ini, Subholding Upstream akan mengebor 813 sumur pengembangan. Dan 500 sumur di antaranya berada di WK Rokan," ujar Budiman Parhusip. Tahun lalu Subholding Upstream mengebor 350 sumur.

Seperti yang diketahui, WK Rokan memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional. WK migas terbesar kedua di tanah air ini menyumbangkan sepertiga total produksi minyak Pertamina atau hampir seperempat produksi nasional dengan rata-rata produksi tahunan sekitar 160 ribu barel minyak per hari (BOPD) untuk periode September-Desember 2021.

Seluruh hasil lifting WK Rokan juga diperuntukkan untuk konsumsi kilang domestik Pertamina guna mendukung ketahanan energi nasional.

Sementara itu, Dirut PHR Jaffee A. Suardin menyampaikan bahwa PHR berhasil meningkatkan kinerja WK Rokan pasca alih kelola. Di antaranya kenaikan tingkat produksi, biaya lifting yang makin rendah, peningkatan kegiatan pengeboran secara masif dan agresif, peningkatan keandalan fasilitas, dan tingkat efisiensi produksi yang terjaga.

Hanya dalam tempo kurang dari empat bulan, PHR menambah rig pengeboran dari sebelumnya 6 rig menjadi 19 rig dan rig kerja ulang (work over) dari sebelumnya 25 rig menjadi 29 rig.

PHR WK Rokan menyumbangkan penerimaan negara sekitar Rp 9 triliun untuk periode Agustus-Desember 2021. Kontribusi itu terdiri dari Rp 6,5 triliun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Rp 2,5 triliun berupa pembayaran PPh, PPN, dan pajak daerah.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Produksi Migas 2025, PHR Bor 5 Sumur-Pakai Teknologi EOR