'Senjata' Putin Ampuh! Eropa Tunduk?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 March 2022 10:39
uni eropa
Foto: REUTERS/Yves Herman

Uni Eropa bergantung pada 41% impor minyak dan 27% impor gas dari Rusia. Pasokan yang terbatas akan membuat harga energi kian mahal. Di UE pada 2019, tingkat ketergantungannya sama dengan 61%, yang berarti lebih dari setengah kebutuhan energi UE dipenuhi oleh impor bersih. Data dari Badan Uni Eropa untuk Kerjasama Regulator Energi menunjukkan pasokan beberapa negara bisa collapse energi karena ketergantungannya ke Rusia.

Jerman mengimpor sekitar setengah dari gasnya dari Rusia. Kemudian Perancis hanya memperoleh seperempat dari pasokannya dari negara itu. Sumber gas Prancis terbesar adalah Norwegia yang memasok 35%.

Italia juga akan menjadi salah satu yang paling terkena dampak ketergantungan 46% pada gas Rusia.

Akan tetapi risiko krisis energi ditanggung lebih besar oleh negara-negara yang lebih kecil seperti Makedonia Utara, Bosnia dan Herzegovina, dan Moldova. Ketergantungan pasokan gas Finlandia dan Latvia terhadap gas dari Rusia bahkan berada di atas 90%. Sementara Serbia memasok 89% gas alamnya dari Rusia.

Sementara Inggris mungkin akan lebih aman karena setengah dari pasokan gasnya bersumber dari dalam negeri dan sebagian besar impor dari Norwegia dan Qatar.

Distribusi Gas Rusia di EropaSumber: Statista

Begitu juga Spanyol yang tidak ada dalam daftar pelanggan utama Rusia. Mitra dagang terbesar Negeri Matador itu adalah Aljazair dan AS.

Ketergantungan terhadap gas alam Rusia yang juga terjadi di Belanda, Rumania. Bahkan di Georgia, Irlandia, dan Ukraina hampir tidak ada ketergantungan pada gas Rusia.

Namun, Ukraina telah membeli gas alam dari Uni Eropa sejak 2015 setelah konflik bersenjata sebelumnya dengan Rusia terkait Krimea. Ini berarti dapat dikenakan tetap memiliki risiko terdampak dari Rusia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular