Internasional

Umpatan ke Putin dari Joe Biden Cs: Dari Kejam sampai Barbar!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
25 March 2022 07:20
Russian President Vladimir Putin drives his 1956 white Volga as he arrives at the opening ceremony of a new tunnel on a highway leading from the Black Sea resort of Sochi to a mountain skiing resort, Friday, Aug. 19, 2005. (AP Photo/ITAR-TASS, Presidential Press Service)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin mengendarai Volga putih 1956 miliknya saat ia tiba di upacara pembukaan terowongan baru di jalan raya yang mengarah dari resor Laut Hitam Sochi ke resor ski gunung, Jumat (19/8/2005). (AP Photo/ITAR-TASS, Presidential Press Service)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin Barat dan aliansi kembali mengirimkan bantuan militer dan kemanusiaan untuk Ukraina pada Kamis (24/3/2022).

Melansir Reuters, aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengumumkan rencana untuk unit tempur baru di empat negara Eropa timur dekat Ukraina, yakni Bulgaria, Hongaria, Rumania, Slovakia.

Amerika Serikat (AS) dan Inggris meningkatkan bantuan ke Ukraina dan memperluas sanksi untuk Rusia. Seorang putri tiri menteri luar negeri Rusia juga akan dapat sanksi tersebut.

"Satu-satunya hal yang paling penting adalah bagi kita untuk tetap bersatu dan dunia terus fokus pada betapa kejamnya orang ini dan semua nyawa orang tak bersalah yang hilang dan hancur," kata Presiden AS Joe Biden kepada wartawan di Brussels, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, "Putin telah melewati garis merah menuju barbarisme."

Sementara Uni Eropa (UE) bersiap untuk melepaskan diri dari energi Rusia, yang kemungkinan akan menaikkan biaya bahan bakar di seluruh benua. Sebagaimana diketahui, Moskow memasok 40% kebutuhan gas kolektif dan lebih dari seperempat impor minyak UE.

Pada pertemuan di Brussel, aliansi transatlantik NATO, negara-negara kaya G7 dan para pemimpin Eropa membahas konflik terburuk di benua itu sejak perang Balkan tahun 1990-an.

Sebagaimana diketahui, serangan Rusia yang dilancarkan pada 24 Februari memberikan dampak buruk bagi Ukraina.

Menurut data PBB, serangan Rusia telah menewaskan ribuan orang, membuat 3,6 juta orang menyelamatkan diri ke luar negeri, menghancurkan banyak kita dan mengusir lebih dari setengah anak-anak Ukraina dari rumah mereka.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terpujilah Putin! Rusia Turun Gunung Akhiri Krisis Gas Eropa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular