Internasional

Inggris Pangkas Tarif Pajak Penghasilan & Bea Masuk BBM

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 March 2022 17:05
The Union Jack flag flies above the Houses of Parliament from the Victoria Tower in London, Thursday, Sept. 12, 2019. The British government insisted Thursday that its forecast of food and medicine shortages, gridlock at ports and riots in the streets after a no-deal Brexit is an avoidable worst-case scenario. (AP Photo/Alastair Grant)
Foto: Inggris (AP Photo/Alastair Grant)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Inggris memutuskan untuk memangkas pajak penghasilan dan bea masuk bahan bakar minyak (BBM) dalam upaya untuk menanggulangi krisis terhadap tingginya kebutuhan pokok di negaranya.

Pemerintah Inggris juga enggan untuk menaikkan setoran pajak perusahaan minyak, di tengah harga komoditas minyak mentah tengah melambung. Padahal potensi ini memungkinkan untuk mendanai lebih banyak bantuan bagi warganya.

Kenaikan harga kebutuhan di Inggris membawa inflasi Inggris menyentuh level di atas 6%, rekor tertinggi dalam 30 tahun terakhir.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak, seperti dilansir CNN Internasional, Kamis (24/3/2022).

Sunak menjelaskan, pihaknya memutuskan untuk memotong bea masuk gas dan solar sebesar 5 pence atau setara 7 sen per liter selama satu tahun.

Selain itu, pemerintah Inggris juga menaikkan ambang batas pajak tahunan menjadi £330 atau setara US$ 435 untuk sekira 30 juta orang, serta mengurangi tarif dasar penghasilan, dan akan berlaku mulai April 2024.

"Pemotongan pajak, berarti masyarakat mendapat bantuan secepatnya untuk meningkatkan biaya hidup," jelas Sunak.

Dalam rapat dengan parlemen tersebut, Sunak juga diketahui tidak mengumumkan hasil penerimaan pajak dari perusahaan energi, yang sangat ditunggu oleh banyak masyarakatnya. Sebagai gambaran, tahun lalu raksasa minyak BP dan Shell mencatatkan laba dengan total US$ 32 miliar.

Sunak juga berencana untuk membekukan penyaluran tunjangan bulan depan, meskipun inflasi melonjak. Kenaikan pajak gaji yang diumumkan sebelumnya, serta pembekuan 4 tahun untuk ambang batas pajak penghasilan, berpotensi berdampak terhadap kehidupan banyak rumah tangga di Inggris.

"Penghasil rata-rata (kelas menengah) dengan £27.500 [$36.315] per tahun dapat diperkirakan menjadi sekitar £360 [$475] lebih buruk dibanding tahun lalu," kata Institut studi Fiskal, Paul Johnson dalam sebuah pernyataan.

Johnson menilai bahwa kebijakan Sunak tak membawa keuntungan bagi sebagian masyarakat Inggris. Pasalnya banyak masyarakat kelas menengah yang justru bergantung pada tunjangan.

"Manfaat mereka akan naik hanya 3,1% untuk tahun anggaran mendatang. Biaya hidup mereka bisa naik 10%," jelas Johnson lagi.


(cap/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-ramai Negara Pangkas Tarif Pajak, Fenomena Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular