
Realisasi Pengeboran Sumur Migas Rendah, Ini Biang Keroknya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa realisasi pengeboran sumur di awal tahun ini masih sangat rendah. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan rig pengeboran di lapangan.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto merinci rig pengeboran yang beroperasi saat ini jumlahnya mencapai 34 unit. Rig pengeboran tersebut terdiri dari 25 unit rig darat (onshore) dan 9 unit rig laut (offshore).
Namun, ketersediaan rig yang ada tersebut rupanya belum dapat mengakomodir kebutuhan target pengeboran sumur migas yang sudah dicanangkan di tahun ini. Sehingga berdampak pada realisasi pengeboran sumur di awal tahun ini yang meleset dari target.
Oleh sebab itu, Dwi mendorong agar kontraktor migas dapat menambah ketersediaan rig untuk beroperasi di Indonesia. Sehingga pengeboran sumur migas dapat terus digenjot.
"Kita tidak mentolerir tidak tercapainya pengeboran, oleh karena itu jumlah pengeboran adalah kunci yang pertama sebelum kita berbicara urutan kerja, kalau rig rig yg ada bisa memenuhi pengeboran silahkan go kalau nggak kita harus nambah rig," kata Dwi dalam acara Drilling Summit Tahun 2022, Rabu (23/3/2022).
Berdasarkan catatan SKK Migas, realisasi pengeboran sumur di Januari 2022 hanya tercapai 59 sumur. Padahal pada awal tahun ini SKK Migas menargetkan pengeboran sumur sebanyak 75 sumur.
"Kita sudah kehilangan 16. Februari targetnya 65 pencapaiannya 45, kita kehilangan lagi 20. Di Maret ini targetnya 73, tadi outlook 69. Mudah-mudahan Maret ini bisa tercapai 69," kata Dwi.
Seperti diketahui, SKK Migas memperkirakan target pengeboran sumur pada tahun ini dapat mencapai 890 sumur pengembangan. Terdiri atas 790 sumur pengembangan hasil WP&B dan 100 potensi sumur pengembangan dari program filling the gap (FTG).
Sementara, untuk rencana program sumur eksplorasi mencapai 42 sumur atau lebih tinggi dibandingkan 2021 yang sebanyak 28 sumur. Rencana survei seismik 2D sepanjang 3.539 km dan seismik 3D sepanjang 4.339, yang lebih panjang dibandingkan tahun 2021 yang realisasi survei seismik 2D sepanjang 2.635 km dan seismik 3D sepanjang 1.190 km. Untuk program workover di tahun 2022 mencapai 581, sedangkan well service sebanyak 29.582.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sinyal Migas RI Bangkit, Pengeboran Cetak Rekor dalam 5 Tahun