Bulog Minta Izin Impor Kedelai Murah Dibuka

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
23 March 2022 08:50
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di Pabrik Tahu kawasanPondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis (5/8/2021).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Kedelai (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku mengimpor kedelai jika ditugaskan pemerintah. Untuk membantu pengendalian impor kedelai dan menyerap hasil produksi dari petani.

"Kami pada dasarnya siap, tapi kami berhadapan dengan importir kuat yang mengakar. Seperti kemarin penugasan mau tidak mau beli pada importir akhirnya ya tujuannya mau lebih murah jadi gak bisa juga," kata Budi Waseso dalam rapat kerja Komisi IV DPR RI bersama Menteri Pertanian di Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Menurut pria yang akrap disapa Buwas ini, pihaknya telah menjajaki potensi di sejumlah negara produsen. Bahkan, dia mengklaim, menemukan sumber pasokan lebih murah dari Amerika Serikat.

"Sudah kita jajaki ada 7 negara produksi kedelai relative lebih murah dari impor dari Amerika. Persoalannya dibuka nggak atau diizinkan nggak ngambil negara selain Amerika. Ini tergantung dari Kementerian Pertanian kalau ada penugasan ke Bulog," katanya.

Dia mengatakan sebelumnya Bulog memiliki kewenangan mengatur impor padi, jagung, dan kedelai, namun kini tidak lagi.

"Jagung kedelai itu penugasan. Kemarin dari perajin tempe tahu tanya kepada kami, kami bilang lagi dihitung, belum juga selesai. Ke depan harus kita sikapi untuk masalah ini ditangani," katanya.

Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nurhamidah mendorong Bulog kembali melakukan impor kedelai. Menurut dia agak berisiko jika impor seluruhnya diambil oleh pihak swasta.

"Pembatasan impor agak riskan jika seluruhnya dilakukan pihak swasta. Bulog harus kita kembalikan sebagai bagian penting menjaga ketahanan pangan di kedelai ini," kata Luluk.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Buwas Blak-blakan Soal Utang Pemerintah Hingga Stok Pangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular