CNBC INSIGHT

Raja Skandal RI: Jejak 'Penipuan' Ponzi Berceceran di RI

Petrik, CNBC Indonesia
23 March 2022 15:05
Cover Insight, Charles Ponzi
Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Istilah skema Ponzi sering kali disebut dalam kasus-kasus skandal penipuan yang pernah menghebohkan Indonesia. Kasus-kasus penipuan biasanya dikemas dengan nama 'investasi' pernah muncul yang diduga pakai skema ini, antara lain Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah, First Travel Anugerah Karya Wisata, Abu Tours, Pandawa Group, MeMiles dan banyak lainnya.

Ternyata ini bermula dari sosok yang fenomenal bernama Carlo Pietro Giovanni Guglielmo Tebaldo Ponzi. Ini berawal saat Ponzi merantau di suatu tempat dengan bahasa yang kurang dikuasainya nyaris sama buruknya merantau tanpa uang sepeserpun.

Ponzi (1882-1949) merasakan kepahitannya di tahun 1903 ketika merantau ke Amerika, pengalaman kuliahnya di Italia jadi tidak berguna karena tak bisa berbahasa Inggris dengan baik. Fisiknya yang lemah tak bisa terus menerus dalam pekerjaan kasar. Mau tak mau dia belajar bahasa Inggris sesegera mungkin.

Akhirnya Ponzi mendapat pekerjaan sebagai asisten juru bayar di Banco Zarossi miik Louis Zarossi. Ponzi mengalami jatuh bangun. Antara 1908 hingga 1911 dia pernah dipenjarakan di Penjara federal St Vincent de Paul karena kasus penipuan. Sekitar 1919 Ponzi tertarik dengan International reply coupon (kupon jawaban pos) dan menemukan celah duit di dalamnya.

"Dengan uang yang cukup untuk mencetak alat tulis dan pengeluaran kecil lainnya, saya menyelesaikan rencana operasi saya. Saya memutuskan untuk meminjam dari masyarakat luas. Dengan jumlah $10 ke atas," aku Ponzi dalam The Rise of Mr Ponzi (1935). Hasil pinjaman itu akan digunakan untuk membeli kupon. 

Ponzi menjadikan investasi itu menggiurkan dengan bunga 50% dalam waktu 90 hari. Bunga 50% untuk 90 hari itu dipersingkat menjadi 45 hari dengan bunga juga 50%, hingga investasi ini jadi makin menggiurkan.

"Mereka memberi saya sepuluh dolar sebagai burung lark. Ketika mereka menerima lima belas pada akhir 45 hari, semua rasa hati-hati meninggalkan mereka," aku Ponzi. Jadi awalnya investor awal itu mendapatkan hal yang menggiurkan darinya.

Ponzi mengaku pada 1 Januari 1920, ia telah menghimpun 18 investor. Total investasi US$1.770 dan sekitar minggu kedua bulan Februari Ponzi merogoh kocek sebesar US$ 2.478 untuk membayar investor awal itu. Setelahnya jumlah investor membengkak hingga 30.219 pada Juli 1920 dengan jumlah investasi yang lebih besar lagi.

Ketika ada seorang analis keuangan di Boston menyebut Ponzi tidak akan mungkin bisa mengembalikan uang investor dalam waktu singkat secara legal, si analis dipidanakan dengan dalih pencemaran nama baik.

The Boston Post, The Herald, The Globe, The Advertiser disebut-sebut Ponzi telah menutupi aksinya. Ponzi pun menghimpun jutaan dolar setelahnya dalam hitungan hari.

Setelah investor-investor awalnya, investor-investor yang belakangan berinvestasi dengan sangat besar ternyata kemudian mendapatkan hasil dari investasinya itu. Inilah yang disebut "merampok Peter membayar Paul" dalam skema Ponzi itu.

Uang investor kemudian diputar oleh Ponzi baik dijadikan tabungan di beberapa bank dan rumah. Ponzi memperlihatkan sisi kedermawanannya dengan menyumbang US$ 10 ribu kepada lembaga anak Italia di Jamaica Plain demi ibunya. 

Tentu saja bola salju yang dibuat Ponzi lalu mengalir liar itu akhirnya hancur juga di tengah jalan. Bulan Agustus 1920 menjadi bulan yang makin suram bagi Ponzi. Aparat hukum bertindak dan Ponzi diseret ke pengadilan. Ponzi mengaku bersalah pada 1 November 1920. Mulanya dia dituntut hukuman seumur hidup. Setelah dipenjara hingga 1934 dia kemudian dideportasi dari Amerika ke Italia. Dia sempat bekerja di Italia dan Brazil sebelum tutup usia di tahun 1950-an.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(pmt/pmt)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Raja Skandal RI: Heboh 'Gunung Emas' Busang, Ternyata Bohong!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular