Economic Outlook 2022

Airlangga 'Pede' Ekonomi RI Tumbuh Lebih Dari 5,2% di 2022

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
22 March 2022 13:45
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Saat Memberikan pada CNBC Indonesia Economic Outlook 2022. (Tangkapan Layar)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan closing speech pada CNBC Indonesia Economic Outlook 2022. (Tangkapan Layar Video Kemenko Perekonomian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi di tanah air akan lebih baik dari pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 diperkirakan akan mencapai lebih dari 5,2% (year on year/yoy).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).

"Dengan berbagai kondisi, tantangan, dan peluang yang ada, ekonomi diperkirakan tumbuh di atas 5,2% pada 2022, berbeda dengan tren pemulihan ekonomi global," jelas Airlangga.

"Ekonomi Indonesia justru diharapkan lebih baik karena inflasi diperkirakan masih dalam rentangĀ 3% plus minus 1%," kata Airlangga melanjutkan.

Seperti diketahui, berbagai lembaga internasional seperti World Bank, International Monetary Fund (IMF), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memperkirakan ekonomi global pada 2022 akan tumbuh pada kisaran 4,1% hingga 4,5%.

Berbagai faktor yang membuat ekonomi global diperkirakan melambat, yakni karena adanya ketidakpastian pandemi global akibat varian baru Covid-19, disrupsi rantai pasok global akibat pandemi, normalisasi kebijakan di Amerika Serikat (AS), dan perubahan iklim.

Dan yang paling utama yang juga saat ini masih diwaspadai pemerintah, kata Airlangga adalah tensi geopolitik Rusia dan Ukraina.

"Geopolitik Rusia dan Ukraina sebagai ketidakpastian baru atau black swan bagi ekonomi global. Rusia merupakan salah satu pemasok energi terbesar di dunia, dengan pasokan gas alam mencapai 16% dan minyak 11% dari pasokan global," jelas Airlangga.

Airlangga menjelaskan ekonomi Indonesia masih akan ditopang oleh sektor eksternal yang resilience (tangguh), dimana transaksi berjalan masih mencatatkan surplus, nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun ini yang diperkirakan akan mencapai lebih dari 5,2% disebabkan karena rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam level aman, yield obligasi pemerintah, neraca perdagangan yang masih dalam kondisi resilience.

"Pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi serta transformasi, tetap menjadi prioritas agenda kebijakan pemerintah ke depan," tutur Airlangga.

"Kebijakan yang akomodatif terhadap pemulihan dan responsif dan antisipatif terhadap risiko-risiko global yang potensi untuk tumbuh," kata Airlangga melanjutkan.


(cap/cap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Airlangga Ungkap Ada 'Black Swan' Ekonomi Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular