
Ada Kabar Baik soal Omicron dari AstraZeneca, Covid End?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pembuat vaksin Covid-19, AstraZeneca, telah menemukan koktail berbasis antibodi untuk mencegah dan mengobati pasien Covid-19. Bahkan, koktail itu dapat digunakan untuk mengobati varian Omicron BA.2.
Dalam laporan Reuters, koktail bernama Evusheld itu disimpulkan ampuh melalui uji pada paru-paru tikus. Koktail itu disebut ampuh hingga 77% melawan Covid-19 biasa. Meski begitu, belum ada tinjauan sejawat mengenai penemuan ini.
"Temuan ini lebih lanjut mendukung Evusheld sebagai opsi penting yang potensial untuk membantu melindungi pasien yang rentan seperti pasien dengan gangguan kekebalan yang dapat menghadapi hasil yang buruk jika mereka terinfeksi Covid-19," kata Kepala Pengembangan Terlambat, Vaksin & Terapi Imun AstraZeneca John Perez .
Covid-19 sendiri saat ini diramalkan akan mengalami kenaikan. Hal ini diakibatkan oleh varian Omicron BA.2 yang memiliki kemampuan penularan yang cukup tinggi.
Di Amerika Serikat (AS), Kepala Pusat Pengendalian Penyakit Menular AS CDC, Dr Anthony Fauci mengatakan BA.2 sekitar 50% hingga 60% lebih mudah menular daripada omicron biasa.
"Itu memang meningkatkan kemampuan transmisi. Varian tersebut telah menyebabkan kasus meningkat di China dan sebagian Eropa. Diperkirakan menyumbang sekitar 25% atau 30% dari kasus baru di AS, tetapi itu bisa menjadi varian paling dominan disini" kata Fauci seperti dilansir CNBC International, Senin (21/3/2022).
Meski begitu, ia menyebut dalam peningkatan penularan ini, jumlah kasus parah tidak akan naik signifikan. Pasalnya beberapa data menyebut kebanyakan dampak infeksi Omicron BA.2 tidak begitu berat.
Ia tetap menghimbau masyarakat AS untuk tidak ragu-ragu untuk menerima suntikan vaksin Covid-19. Menurutnya seluruh kasus infeksi akan menghasilkan gejala yang ringan bila masyarakat telah divaksin.
"Namun, ketika Anda melihat kasusnya, mereka tidak tampak lebih parah dan mereka tampaknya tidak menghindari respons imun baik dari vaksin atau infeksi sebelumnya."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! WHO Setujui 2 Perawatan Baru Covid-19, Apa Itu?