Harta Karun Antam Ini Bisa Cukup untuk 22 Tahun, Cek!

Verda Nanto Setiawan, CNBC Indonesia
21 March 2022 18:55
Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Foto: Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) memilik 'harta karun' berupa sumber daya mineral yakni bauksit. Ketersediaan bauksit milik Antam itu diperkirakan cukup hingga 22 tahun ke depan untuk digunakan dalam pembuatan alumina melalui Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik Antam dan PT Inalum (Persero).

Direktur Operasi dan Portfolio MIND ID Danny Praditya, menjelaskan total sumber daya bauksit yang dimiliki Antam mencapai 242,6 juta wet metrik ton (wmt) dengan total cadangan 54,1 juta wmt. Dengan angka tersebut, diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan bauksit hingga 22 tahun ke depan.

"Jadi cadangan ini karena satu tahunnya produksi alumina sekitar 1 juta TPA jadi cukup untuk 22 tahun. Untuk tahun kedua menjadi 2 juta ton maka butuh eksplorasi lebih lanjut oleh Antam," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII DPR, Senin (21/3/2022).

Menurut Danny, bauksit yang disuplai oleh Antam ini berasal dari empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dimiliki perusahaan di Kalimantan Barat. Diantaranya terdiri dari Toho (Mempawah), Mempawah Hulu (Landak), Menjalin (BEI), Sebadu (BEI).

Adapun proyek smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) sendiri menelan anggaran sebesar US$ 831,5 juta. PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) selaku pelaksana proyek merupakan anak usaha PT Inalum (Persero) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Untuk diketahui, cadangan bauksit RI merupakan peringkat ke enam terbesar dunia. Berdasarkan data Booklet Bauksit 2020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengolah data USGS Januari 2020, jumlah cadangan bauksit Indonesia mencapai 1,2 miliar ton atau 4% dari cadangan bijih bauksit dunia yang sebesar 30,39 miliar ton.

Adapun pemilik cadangan bijih bauksit terbesar di dunia yaitu Guinea mencapai 24%, lalu Australia menguasai 20%, Vietnam 12%, Brazil 9%, dan kemudian di peringkat kelima ada Jamaika 7%.

Berdasarkan data Kementerian ESDM ini, jumlah sumber daya bijih terukur bauksit Indonesia mencapai 1,7 miliar ton dan logam bauksit 640 juta ton, sementara cadangan terbukti untuk bijih bauksit 821 juta ton dan logam bauksit 299 juta ton.

"Indonesia memiliki cadangan bauksit nomor 6 terbesar di dunia, artinya Indonesia berperan penting dalam penyediaan bahan baku bauksit dunia," tulis Booklet Bauksit 2020 tersebut.

Presiden Joko Widodo juga telah memerintahkan agar ke depan Indonesia berhenti mengekspor bauksit dan melakukan hilirisasi di dalam negeri. Dengan melakukan hilirisasi di dalam negeri, maka nilai tambah akan dinikmati bangsa ini, bukan negara lain. Pada akhirnya, negara dan rakyat akan mendapatkan keuntungan lebih besar ketimbang hanya menjual bahan mentah.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MIND ID Pastikan Smelter Alumina Mulai Dibangun Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular