
Jokowi Punya Resep Agar RI Jadi Pemain Penting Mobil Listrik

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa Indonesia berkomitmen untuk melakukan transisi besar-besaran dari mobil yang menggunakan bahan bakar fosil ke mobil listrik yang ramah lingkungan.
Hal tersebut ditekankan Jokowi saat meresmikan pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan meluncurkan mobil listrik IONIK 5 di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, seperti dikutip Jumat (17/3/2022).
"Indonesia harus menjadi pemain penting dalam global supply chain di industri mobil listrik. Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar untuk mendukung pengembangan mobil listrik," kata Jokowi.
Jokowi merinci, beberapa sumber daya mineral yang bisa dijadikan pendukung pengembangan mobil listrik diantaranya adalah, nikel, kobalt. Jokowi bilang, kedua sumber daya mineral itu sebagai material penting untuk baterai lithium.
Adapun sumber daya mineral lainnya adalah, Bauksit yang bisa diolah menjadi alumunium dan kemudian dapat dimanfaatkan untuk kerangka mobil listrik serta tembaga yang dibutuhkan untuk baterai dan sistem kabel-kabel mobil listrik.
"Tahun 2022 ini akan menjadi momen penting untuk pengembangan baterai lithium untuk kendaraan listrik. Beberapa investor akan memulai konstruksi, siap mengolah nikel dan kobalt kita menjadi bahan material lithium baterai,"
Pemerintah, ditegaskan Jokowi juga akan terus mendorong local content kendaraan listrik dengan memberikan insentif, memangkas hambatan regulasi, sehingga industri hulu dari kendaran listrik juga tumbuh.
![]() Presiden Joko Widodo meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 16 Maret 2022. (Biro Pers Sekretariat Presiden) |
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, tahun ini menjadi momen yang pas bagi pengembangan mobil listrik di Indonesia. Terlebih di tengah lonjakan harga minyak mentah dunia saat ini.
"Ini sebenarnya menjadi insentif bagi masyarakat untuk beralih ke mobil listrik. Konsumen di AS sangat tertekan dengan kenaikan harga BBM, sehingga mereka beralih ke mobil listrik yang biaya bahan bakarnya jauh lebih murah," jelas Bhima.
Sementara di Indonesia, lanjut dia, pengembangan ekosistem mobil listrik harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah. Salah satunya dengan memberikan lebih banyak insentif kepada pengembangan mobil listrik.
Selain memberi insentif, Bhima menilai pemerintah juga harus menjadi contoh peralihan kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Misalkan, pemerintah pusat dan daerah harus menjadikan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas di instansi-instansi pemerintah.
"Harus ada Instruksi sehingga mobil listrik dan motor listrik saat ini ada di kantor-kantor pemerintahan. Jadi harus dicontohkan dulu oleh pemerintah," ungkapnya.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno mengakui harga mobil listrik masih menjadi kendala terbesar masyarakat untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan tersebut. Namun, masih ada celah yang bisa dilakukan pemerintah untuk menarik minat masyarakat berpindah dari kendaraaan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik.
"Orang kita kan senangnya nyicil, kalau DP (Down Payment/uang muka) dipermudah dan cicilannya kecil mungkin orang bisa (beli)," ungkapnya
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi