Waspada! BA.2 Kembali Merajalela di Hong Kong, Korsel-Inggris

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 March 2022 13:55
Waspada RI! Omicron 'Siluman' BA.2 Muncul, Lebih Berbahaya?
Foto: infografis/Waspada RI! Omicron 'Siluman' BA.2 Muncul, Lebih Berbahaya?/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memaparkan jika terjadi kembali kenaikan kasus Covid-19 akibat subvarian BA.2 dari virus corona varian Omicron di wilayah Hong Kong, serta negara Korea Selatan (Korsel) dan Inggris.

Kemenkes mengatakan Omicron subvarian BA.2 memiliki tingkat transmisi lebih tinggi, efektivitas vaksin lebih rendah, namun tidak ada perbedaan gejala klinis dibandingkan BA.1 atau varian awal Omicron.

"Peningkatan angka kasus Covid-19 di Hong Kong, Korea Selatan dan Inggris terjadi bersamaan dengan terdeteksinya subvariant Omicron BA.2," kata Kemenkes RI, dikutip Minggu (20/3/2022).

Di Hong Kong, jumlah kasus akibat subvarian BA2 mulai mengalami kenaikan sejak akhir Januari 2022.

Menurut data per Februari, cakupan vaksinasi dosis ke-2 di Hong Kong pada kelompok usia di atas 60 tahun kurang dari 60%. Akibatnya hampir 90% kasus meninggal di Hong Kong pada Februari hingga Maret 2022 tercatat tidak menerima vaksin 2 dosis.

Sementara di Korsel sudah didominasi oleh Omicron sejak awal tahun 2022. Meski BA.1.1 masih dominan, BA.2 mulai meningkat hingga Februari 2022.

Sama seperti Hong Kong, kasus meninggal di Korsel terjadi pada kelompok lansia relatif lebih tinggi. Ada 0,41% kasus meninggal usia 60-69 tahun, 1,86% dari kelompok usia 70-79 tahun, dan 5,81% di usia 80 tahun ke atas.

Inggris pun mengalami hal yang sama. Jumlah kasus di negara itu kembali naik bersamaan dengan naiknya proporsi BA.2, dengan kasus kematian lebih banyak terjadi pada kelompok usia di atas 60 tahun.

Kasus kematian kelompok usia di atas 60 tahun tetap naik meskipun Inggris telah mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi. Berdasarkan keterangan Office for National Statistic (ONS), kematian pada kelompok usia lanjut disebabkan oleh faktor kesehatan lain, seperti komorbid.

Dapat dikatakan peningkatan angka kematian karena Covid-19 di Hong Kong, Korea Selatan dan Inggris paling tinggi terjadi pada kelompok usia lanjut. Kematian mereka diduga berkaitan dengan komorbiditas.

Kini Hong Kong mencatat total 1.033.541 kasus infeksi dan 5.650 kematian, Korsel mencatat 9.373.646 infeksi dan 12.428 kematian. Sementara Inggris memiliki 20.093.762 kasus infeksi dan 163.511 kematian, menurut data Worldometers.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tenang! Ini Pesan Denmark Soal Subvarian Omicron Terbaru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular