Jangan Kaget! Ini Kondisi Mental Putin Usai Serang Ukraina
Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang eks agen intelijen Uni Soviet KGB mengungkapkan kondisi mental Presiden Rusia Vladimir Putin beberapa hari terakhir setelah serangan Moskow ke Ukraina. Hal ini dianalisa melalui pidato-pidato terbaru Putin.
Dalam wawancara dengan CNN International, mantan agen KGB yang bernama Jack Barky itu menitikberatkan pada pidato terbaru Putin yang dirilis Rabu (16/3/2022) lalu. Mengenai penghianat negara sebagai orang-orang pro Barat.
Barky mengatakan ini sepertinya untuk memukul para oligarki (kaum kaya) negara itu, yang selama ini hidup dan tinggal di negara Barat. Saat ini, ia memprediksi Putin pun mulai ditinggalkan kalangan elit negara itu akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan Barat kepada Rusia.
"Dia (Putin) tidak sedang menyerang orang-orang biasa. Ia menyerang sejumlah oligarki (Rusia), terutama yang saat ini tinggal di Barat seperti di London," katanya, dikutip Jumat.
"Dia menyerang mereka karena dahulu ada di pihaknya. Sekarang tiba-tiba semua meninggalkannya karena gaya hidup mereka terancam (dengan keputusan Putin menyerang Ukraina)."
Sebelumnya beberapa laporan juga menyebutkan Putin saat ini depresi. Pasalnya memasuki pekan ketiga serangan ke Ukraina, ibu kota negara itu Kyiv belum dapat diraihnya. Padahal kekuatan Rusia jauh lebih besar dibandingkan Ukraina.
Barsky menambahkan bahwa ini juga membuat posisi Putin semakin terancam. Meski mungkin tidak ada kudeta, Putin bisa jadi terpuruk karena kehilangan banyak tentaranya dalam peperangan seperti pada era Soviet menginvasi Afghanistan tahun 1979 lalu.
"Anda tahu, Afghanistan merupakan awal keruntuhan dari Uni Soviet. Ukraina mungkin saja juga sebagai awal berakhirnya kediktatoran Putin," paparnya lagi.
(sef/sef)