Pasar Tanah Abang 'Bangkit dari Kubur', Macet di Mana-Mana
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Tanah Abang kembali hidup menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun 2022. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, kepadatan mulai terlihat dari Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) sisi stasiun Tanah Abang, beberapa blok seperti blok A dan B hingga ke jalan raya dimana kemacetan tidak terhindarkan.
"Dari awal Maret mulai ramai kaya gini. Dulu awal tahun dan tahun lalu yang berjejer disini pedagang aja kebanyakan, pembelinya nggak ada," kata pedagang di Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang, Ricky kepada CNBC Indonesia di lokasi, Kamis (17/3/22).
Ricky menjual beberapa produk tekstil seperti celana jeans, celana bahan hingga atasan wanita. Pendapatan dari dagangannya pun mulai terlihat ada kenaikan. Jika biasanya hanya menutupi untuk biaya sewa, namun kini mulai ada kelebihan.
"Dulu paling dapat Rp 200-300 ribu sehari, sekarang bisa Rp 700 ribu sampai sejuta sehari. Bahkan kalau weekend kemarin tembus Rp 1,5 juta," kata Ricky yang juga berjualan melalui situs e-commerce.
Memasuki bagian dalam pasar Tanah Abang, bagian blok F memang terlihat lebih sepi, beberapa toko pun tutup dan terlihat sedang disewakan. Namun, sebaliknya terjadi di blok A dan B, geliat ekonomi begitu terasa, hampir tidak ada toko yang kosong, hanya berkisar kurang dari 10%.
Pedagang di Blok A mengakui bahwa sudah mulai terlihat kenaikan penjualan, mereka memesan bukan hanya datang ke lokasi, namun juga melalui daring seperti WhatsApp.
"Terlihat ramainya itu seminggu terakhir lah, pesanan juga mulai banyak masuk lagi, tapi memang belum seperti dulu sebelum pandemi, tapi mulai ada geliatnya," ujar pemilik Acong fashion yang berlokasi di Blok A lt LG los F no 51 Adi Niko kepada CNBC Indonesia.
Berjalan keluar, jalanan di sekitar pasar tanah Abang juga sudah sangat ramai. Kemacetan tidak terhindarkan, banyak juga pembeli yang duduk-duduk di lobi blok A dan lobi Metro Tanah Abang.
Bergeser sedikit ke Jalan Kebon Kacang I dimana banyak jasa pengiriman barang, banyak porter yang membawa barang dari dalam gedung menuju jasa pengiriman ini, seperti JNE dan JnT. Pantauan CNBC Indonesia, di beberapa karung terlihat tujuan pengiriman seperti Samarinda, Medan hingga Makaassar.
"Memang banyak, saya baru kirim ke Lombok barusan, langganan ada di Surabaya juga, atau ke wilayah Sumatera seperti Medan," sebut Niko.
Selain itu, di Jalan Jati Baru Raya juga tampak pedagang yang tumpah ke trotoar. Mereka cukup menghalangi sebagian jalan, karenanya sejumlah petugas dari Satpol PP pun membenahi lapak tersebut.
"Biasa rutin ini tiap siang, jadi harus dibenahi," kata pedagang yang enggan disebutkan namanya kepada CNBC Indonesia ketika membenahi lapaknya.
(dce/dce)