1 Korban Meninggal di PLTP Dieng, Ini Tindak Lanjut Geo Dipa

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 13:40 WIB
Foto: Arif Gunawan S.

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Geo Dipa Energi (Persero) membenarkan bahwa telah terjadi kecelakaan kerja di wilayah kerja panas bumi Geo Dipa unit Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Sabtu (12/03/2022) puku 14:55 di Pad-28 waktu setempat.

Dalam pernyataan resmi, Direktur Utama Geo Dipa Riki Firmandha Ibrahim menyampaikan bahwa terdapat sembilan korban tercatat per hari Minggu (13/03/2022) pukul 12:00 WIB, di mana salah satunya meninggal dunia diduga terpapar gas beracun.

Adapun korban meninggal dunia merupakan pekerja dari PT Bormindo dan diperkirakan meninggal dalam perjalanan menuju Puskesmas.


Sementara itu, empat korban lainnya dirawat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo dan empat korban lainnya rawat jalan dan sudah kembali ke rumah. Delapan korban yang dirawat di rumah sakit maupun rawat jalan tersebut disebutkan bukan terpapar gas beracun, akan tetapi kelelahan fisik saat melakukan evakuasi.

"Kronologi kejadian yang menggambarkan proses operasi workover sudah dan sedang dilengkapi, termasuk rencana interview para pekerja yang saat ini sedang dalam perawatan," tuturnya dalam pernyataan resmi.

Dia mengatakan, H2S dari sekitar Pad-28 tidak terindikasi oleh alat detektor (+/- 50m). Namun, akan dipastikan pengukuran di kepala sumur dan sekitar mud-tank (tempat kejadian) setelah mendapatkan izin masuk dari Kapolres. Pihaknya akan menambahkan H2S detector di area publik yang terdekat dengan Pad-28.

Kondisi paparan H2S di lokasi sumber dicek oleh KBR Gegana Polda Jawa Tengah dengan Exam-7000 dan uji tekstur tanah dengan sertech diperoleh bahwa paparan H2S sudah aman dan konsentrasi H2S di bawah ambang batas, terukur 2,1 ppm dengan jarak 1 sampai 3 meter dari sumber paparan (discharge line relief valve) sementara ambang batas normal udara bebas adalah 10 sampai dengan 15 ppm.

Menurutnya, SOP pengendalian H2S Rig milik PT Bormindo yang berstandar internasional sudah dijalankan. Saat ini sedang dilakukan investigasi detail dalam waktu secepat-cepatnya, selanjutnya akan divalidasi dengan hasil interview para pekerja yang saat ini sedang dalam perawatan.

"Air untuk proses quenching (proses mematikan sumur) yang kontak dengan H2S berada dalam sistem tertutup, sehingga dipastikan tidak ada yang keluar dari tanki air (mud tank). Dengan demikian tidak ada air bersama H2S yang mencemari lingkungan," tuturnya.

Dia menyebut, semua pekerja telah diasuransikan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Selain klaim asuransi (BPJS), kontaktor (PT Bormindo) memberikan santunan dan pembiayaan yang tidak ditanggung oleh BPJS dan santunan kematian. PT Geo Dipa Energi (Persero) menurutnya juga akan memberikan santunan kepada korban.

"Area di luar batas Pad-28 (lingkungan/area publik) dalam kondisi aman dan tidak ada paparan H2S. Sedangkan di Lokasi Pad-28 dilakukan olah TKP oleh Polres Banjarnegara dengan melibatkan Tim Gegana Polda Jawa Tengah untuk memastikan kondisi TKP saat ini," ujarnya.

Menurutnya, Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM berwenang dalam melakukan investigasi kecelakaan panas bumi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan supervisi atas penanganan kecelakaan kerja dan memastikan penanganan dilakukan dengan baik.

Sebagai informasi, saat ini Geo Dipa Energi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 1 dengan kapasitas 60 Mega Watt (MW) yang terhubung ke jaringan Jawa-Madura-Bali melalui sistem interkoneksi.

Perusahaan juga berencana mengembangkan kapasitas PLTP Dieng Unit 2 dan 3 dengan masing-masing kapasitas 55 MW. Adapun total potensi energi panas bumi di sekitar Dieng diperkirakan mencapai 400 MW.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan pemilik sumber daya energi panas bumi terbesar kedua dunia setelah Amerika Serikat.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi Indonesia hingga Desember 2020 mencapai sebesar 23.965,5 Mega Watt (MW) atau sekitar 24 Giga Watt (GW). Sementara sumber daya panas bumi Negeri Paman Sam yakni mencapai 30.000 Mega Watt (MW).

Namun hingga akhir 2021 kapasitas terpasang PLTP Indonesia tercatat baru sebesar 2.276,9 MW. Jumlah itu hanya naik 146,2 MW dari total kapasitas terpasang pada 2020 yang sebesar 2.130,7 MW.

Artinya, total kapasitas terpasang PLTP RI hingga akhir 2021 baru sekitar 9,5% dari total sumber daya yang ada. 


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PR Bisnis Geothermal: Bank "Kurang" Minat Beri Kredit ke PLTP