Internasional

Desakan Zona Bebas Udara Ditolak, Ternyata Ini Alasan NATO

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 March 2022 20:19
Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)
Foto: Jens Stoltenberg, NATO (AP/Olivier Matthys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mengungkapkan komitmennya agar serangan Rusia ke Ukraina tidak meluas. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jens Stoltenberg dalam sela-sela kunjungannya di Turki, Jumat (11/3/2022).

Stoltenberg mengatakan saat ini pihaknya masih terus berusaha agar perang ini tidak membesar. Salah satunya adalah dengan menolak permintaan Ukraina terkait zona bebas udara, yang sebenarnya dapat menahan laju serangan udara Moskow.

"Kami memiliki tanggung jawab untuk mencegah konflik ini meningkat di luar perbatasan Ukraina menjadi perang penuh antara Rusia dan NATO," katanya sebagaimana dituliskan Straits Times.

"Zona larangan terbang di atas Ukraina kemungkinan besar akan mengarah pada perang penuh antara NATO dan Rusia. Ini menyebabkan lebih banyak penderitaan, lebih banyak kematian dan kehancuran."

Dalam kesempatan yang sama, ia meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin mau menghentikan agresinya ke Ukraina dan kembali duduk dalam perundingan dengan kepala dingin.

"Yang paling penting adalah Presiden Putin harus mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini. Mundurkan semua kekuatannya dan terlibat dengan itikad baik dalam upaya politik diplomatik untuk menemukan solusi politik," tambah pria asal Norwegia itu.

Sebelumnya, kekhawatiran bahwa serangan ini akan meluas telah disampaikan beberapa anggota NATO di wilayah Baltik seperti Lithuania, Estonia, dan Latvia. Pasalnya negara-negara ini juga berbatasan langsung dengan Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Ngamuk Dimata-matai Pesawat AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular