Internasional

Benarkah Banyak Warga Indonesia Dukung Rusia?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 March 2022 15:00
Russian President Vladimir Putin walks after delivering a speech during a gala show, marking the Defender of the Fatherland Day, at the Kremlin in Moscow, Russia February 22, 2018. REUTERS/Yuri Kadobnov/Pool
Foto: REUTERS/Yuri Kadobnov/Pool

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah laporan menyebut bahwa netizen Indonesia lebih bersimpati terhadap Rusia dalam aksinya menyerang Ukraina. Hal ini didapatkan dari analisa narasi yang dilontarkan publik RI.

Dalam sebuah rilis akademik, peneliti Indonesia dari Johan Sytte Institute of Political Studies, Universitas Tartu Estonia, Radityo Dharmaputra, mengatakan bahwa dukungan masyarakat Indonesia terlihat dari bagaimana netizen mereproduksi narasi Presiden Rusia Vladimir Putin. Ini juga ikut membakar narasi anti Amerika Serikat (AS) di RI.

"Anti-Amerikanisme ini sebelumnya telah diamati dalam sikap Indonesia terhadap perang melawan teror AS, yang dengan sendirinya merupakan pendorong utama sentimen anti-Amerika," ujarnya dalam rilis yang diunggah di blog University of Melbourne, awal pekan ini, yang juga dimuat The Diplomat, dikutip Jumat (11/3/2022).

"Kebangkitan media sosial selama beberapa tahun terakhir telah memungkinkan orang-orang biasa untuk mengekspresikan pandangan yang sebelumnya tersembunyi ini secara lebih terbuka."

Selanjutnya, ia juga memaparkan bahwa masyarakat Indonesia menyenangi figur yang populis dan nasional. Dalam hal ini, beberapa warganet menggambarkan Putin sebagai figur yang tegas dalam mempertahankan negara yang dipimpinnya.

"Putin sudah populer di Indonesia sebelum serangan ke Ukraina, sehingga banyak orang Indonesia cenderung menerima narasinya tentang konflik tanpa banyak pertanyaan," tulisnya.

Tak hanya itu, Radityo juga menyinggung citra keagamaan dalam konflik ini. Dalam beberapa tahun terakhir beberapa kelompok Islam menggambarkan Rusia sebagai bagian dari Bangsa Rum. Bangsa ini sendiri merupakan bangsa dari Timur wilayah Romawi yang diyakini akan menjadi sekutu Islam dalam melawan kebatilan.

"Narasi ini semakin umum di komunitas Islam di Indonesia, yang mengarah pada pertanyaan tentang potensi konflik Rusia-Ukraina untuk memulai Perang Dunia III, atau akhir zaman," jelasnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular