Internasional

Rusia Beri Pesan Baru ke Dunia soal Perang Nuklir, Apa Itu?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 March 2022 11:55
Menlu Rusia Sergey Lavrov. (AP/Alexander Zemlianichenko)
Foto: Menlu Rusia Sergey Lavrov. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memberi pesan ke dunia soal perang nuklir. Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov mengatakan mustahil itu terjadi.

Ia mengatakan dia tidak percaya konflik di Ukraina akan berubah menjadi perang nuklir. "Saya tidak ingin mempercayainya, dan saya tidak mempercayainya," tegasnya di sela-sela pertemuannya dengan Menlu Ukraina di Turki, dikutip Reuters, Jumat (11/3/2022).

Lavrov, yang telah menjadi Menlu Presiden Vladimir Putin sejak 2004 itu juga mengatakan isu perang nuklir dibuat oleh negara-negara Barat. Lavrov mengatakan pembicaraan tentang potensi serangan Rusia terhadap negara-negara Baltik lainnya, bahkan anggota Uni Eropa (EU) dan NATO hanya "tipuan lama".

"Tentu saja itu membuat kita khawatir ketika Barat ... terus kembali dan kembali ke topik ini," ujarnya lagi.

Dalam catatan ACA tahun 2021, Rusia merupakan negara dengan senjata nuklir terbanyak. Ada 6.257 di mana 1.458 aktif, 3.039 tersedia dan 1.760 tak berfungsi (retired). Kemudian disusul Amerika Serikat (5.550), lalu China (350), Prancis (290) dan Inggris (255).

Sebelumnya, beberapa hari setelah serangan Rusia ke Ukraina, Putin sempat memerintahkan pasukan nuklir Kremlin untuk waspada tinggi. Pejabat Rusia mengutip komentar Inggris tentang kemungkinan konfrontasi antara NATO dan Rusia.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Lavrov juga menyinggung sanksi Barat. Ia menegaskan Moskow bisa tidak bergantung dan akan mengatasi konsekuensi ekonominya sendiri.

"Kami akan keluar dari krisis ini dengan psikologi dan hati nurani yang direvitalisasi. Kami tidak akan memiliki ilusi bahwa Barat dapat menjadi mitra yang dapat diandalkan," kata Lavrov.

"Kami akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa kami tidak pernah lagi bergantung pada Barat di bidang kehidupan kami yang memiliki arti penting bagi rakyat kami."

Lavrov mengatakan Rusia tidak akan mencoba meyakinkan pembeli mana pun untuk membeli energinya. Ia mengatakan Rusia memiliki pasar untuk minyak dan gasnya.


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang Nuklir! Putin "Tembak" Rudal Balistik Antar Benua

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular