Internasional

Good Bye, Daftar Lengkap Perusahaan Hengkang dari Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 March 2022 11:35
JPMorgan Chase
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Lusinan perusahaan terbesar di dunia telah meninggalkan atau mengurangi operasi mereka di Rusia. Ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Kremlin ke Ukraina.

Eksodus besar-besaran tersebut mempengaruhi setiap sudut ekonomi, dari kekayaan energinya yang besar melalui otomotif, keuangan, ritel, hiburan dan makanan cepat saji. Ini membuat Rusia kelaparan dari investasi baru, serta menghapus produk dan layanan yang telah menjadi populer dalam beberapa dekade sejak runtuhnya Uni Soviet.

Berikut daftar perusahaan yang hengkang dari Rusia, dikutip dari CNN International.

Perusahaan Otomotif

- Ford
- General Motors
- Toyota
- Volkswagen
- Nissan

Perusahaan Penerbangan

- Boeing
- Airbus

Perusahaan Teknologi

- Airbnb
- Amazon
- Apple
- Facebook
- Hitachi
- IBM
- Intel
- Microsoft
- Netflix
- Nintendo
- Roku
- Sony
- Spotify
- Twitter
- YouTube

Perusahaan Konsultasi

- Accenture
- Deloitte
- EY (Ernst & Young)
- KPMG International
- PricewaterhouseCoopers (PwC)

Perusahaan Energi dan Logam

- BP
- Equinor
- Exxon
- Rio Tinto
- Shell
- TotalEnergies

Perusahaan Keuangan

- Norway's
- Mastercard
- Visa
- American Express
- Moody's
- Goldman Sachs
- JPMorgan Chase
- Western Union
- Citigroup
- PayPal

Perusahaan Makanan dan Minuman

- Burger King
- Coca-Cola
- Heineken
- McDonald's
- Nestle
- PepsiCo
- Starbucks
- Yum Brands

Perusahaan Hotel

- Hyatt
- Hilton
- Marriott

Perusahaan Industrial

- 3 (MMM)
- Do (DOW)
- General Electric
- John Deere
- Caterpillar

Perusahaan Media dan Hiburan

- DirecTV
- Disney
- WarnerMedia

Perusahaan Retail

- Crocs
- Estée Lauder Companies
- H&M
- Ikea
- Inditex
- Mothercare
- Mondelez
- Puma
- Prada
- Procter & Gamble (PG)
- Unilever

Perusahaan Pengiriman Barang

- UPS
- FedEx
- DHL
- Maersk
- MSC Mediterranean Shipping Company

Perusahaan Transportasi

- Alstom


(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin: Negara Barat Kena Sindrom 'Demam Sanksi'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular