Internasional

WHO Warning Penurunan Drastis Kasus Covid-19, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 March 2022 07:20
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan soal penurunan drastis kasus Covid-19. Ini kata WHO, karena penurunan drastis tingkat tes Covid-19 baru-baru.

Hal itu bisa berbahaya. Karena dunia bisa "buta" terhadap apa yang dilakukan virus corona.

"WHO khawatir dengan beberapa negara secara drastis mengurangi pengujian," ungkap Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam pernyataan pers Rabu (9/3/2022) waktu setempat, dikutip dari Channel News Asia (CNA).

"Ini menghambat kemampuan kita untuk melihat di mana virus itu berada, bagaimana penyebarannya dan bagaimana perkembangannya," tegas dia.

Hal sama juga dikatakan Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove. Menurutnya tingkat kasus tentu saja terlalu rendah karena penurunan dramatis dalam pengujian.

"Virus ini masih menyebar pada tingkat yang terlalu intensif, tiga tahun dalam pandemi ini," katanya.

"Meskipun kami melihat tren menurun ... masih ada lebih dari 10 juta kasus yang dilaporkan dilaporkan di tingkat global minggu lalu ... Kita harus tetap waspada."

WHO memang mencatat penurunan 5% kasus di seluruh dunia pekan lalu jika dibandingkan minggu sebelumnya. Sementara kematian turun 8%.

Pantauan WHO memang keluar tiap pekan soal Covid-19. Pantauan yang dirilis pekan ini menggambarkan perkembangan corona pekan kemarin.

Omicron mash menyumbang kasus terbanyak, sekitar 99,7%. WHO menunjukkan 23 negara belum sepenuhnya mengimunisasi 10% dari populasi mereka.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Peringatan Baru soal Covid-19, Bakal Meledak Lagi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular