Keras! Rusia Tuding AS Ikut-ikut Perang, Serang Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Kremlin menuduh pihak Amerika Serikat (AS) telah menyulut perang ekonomi terhadap Rusia di tengah serangan yang tengah dilancarkan Negeri Beruang Merah itu terhadap Ukraina.
"Amerika Serikat secara de facto melancarkan perang ekonomi melawan Rusia," tutur juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menurut terjemahan NBC News sebagaimana diberitakan CNBC International, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, sejumlah langkah sistematis serta serius dipikirkan secara matang oleh Rusia untuk menjaga stabilitas ekonominya. Dia menambahkan akan ada sekitar 1 juta orang yang menganggur gara-gara perusahaan Barat ramai-ramai angkat kaki dari Rusia.
Dia menilai rentetan sanksi yang diterima Rusia juga telah menyulitkan pihaknya untuk memasok komoditas energi. Oleh karena itu, langkah ke depan akan dipertimbangkan secara serius.
"Rusia telah dan akan menjadi penjamin keamanan energi kelas dunia yang andal dan akan menghargai reputasi ini," tegasnya.
Sejumlah sanksi terus dilancarkan sejumlah negara selepas serangan Rusia terhadap Ukraina yang dimulai pada 24 Fenruari lalu.
Terbaru, pemerintah AS memberikan ancaman kepada Rusia soal pipa gas Nord Stream 2 yang membentang ke Eropa. Washington mengatakan pipa itu saat ini akan dinonaktifkan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip Al Araby, Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Politik Victoria Nuland menyebutkan hal ini dilakukan sebagai sanksi kepada Moskow. Seperti diketahui, Rusia masih belum menghentikan serangannya ke wilayah Ukraina.
"Saya pikir Nord Stream 2 sekarang sudah mati," kata Victoria kepada anggota parlemen AS tentang proyek energi geopolitik hadiah Kremlin itu.
(luc/luc)