Internasional

5 Skenario Baru Bagaimana Perang Rusia Ukraina akan Berakhir

sef, CNBC Indonesia
09 March 2022 14:09
INFOGRAFIS, Syarat Damai dari Vladmir Putin untuk Ukraina
Foto: ilustrasi Ukraina vs Rusia (Edward Ricardo/ CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina masih terus terjadi. Kremlin telah menyerang tetangganya itu sejak 24 Februari lalu.

Banyak yang bertanya bagaimana perang akan berakhir. Berikut sejumlah skenario:

1.Kyiv Dikuasai, Ibu Kota Ukraina Pindah

Pengamat melihat sifat konflik Rusia dan Ukraina sangat cair dan berubah-ubah. Langkah Rusia maupun Barat, tak bisa diprediksi.

Rusia diyakini ingin menguasai Ukraina Timur dan Kyiv. Rusia diklaim ingin membuat pemerintahan boneka di ibu kota Ukraina itu.

Disebutkan bisa saja perang berakhir dengan kondisi Kyiv dikuasai Rusia. Nantinya Ukraina sendiri akan memerintah dari Lviv, yang dekat Polandia.

"Skenario dasar bagi Rusia dalam tiga bulan ke depan adalah bagaimana mendapatkan kontrol yang tidak merata atas Ukraina timur, hingga Sungai Dnipro" kata Eurasi Grup dalam bahasannya.

"Untuk merebut ibu kota Kyiv setelah pengepungan yang berlarut-larut, dan untuk mendirikan pemerintah boneka yang didukung Rusia."

2.Ukraina Terpecah-pecah

Sementara itu sejumlah analis lain menilai mungkin saja perang akan membawa Ukraina menjadi bagian yang benar-benar pecah. Kontrol Rusia, akan menyebabkan "pemisahan negara".

Rusia diketahui mengakar kuat di Ukraina Timur, khususnya wilayah Donbass. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengakui kemerdekaan keduanya.

"Penaklukan militer atas Ukraina akan diikuti dengan pemisahan dan pembersihan besar-besaran," kata seorang peneliti di Henry Jackson Society, Taras Kuzio menyebutkan keinginan Rusia.

"Tujuan nyata Putin adalah untuk membasmi semua sisa identitas Ukraina ... Visi mimpi buruk ini sangat sesuai dengan tujuan yang dinyatakan Putin sendiri .. permusuhan terhadap kenegaraan Ukraina."

Ukraina yang dipimpin loyalis Rusia mungkin akan dibentuk mirip rezim Alexander Lukashenko dari Belarusia. Kuzio mencatat bahwa ada spekulasi tentang Moskow yang berusaha mengangkat mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych.

Ia adalah pro Moskow yang dicopot dari kekuasaannya oleh anggota parlemen Ukraina selama Revolusi Maidan 2014. Kini, ia melarikan diri dari Kyiv ke Rusia.

3.Rusia Menang Tapi...

Sementara itu, skenario lain menilai, Rusia pada akhirnya akan memenangkan wilayah Ukraina. Namun rezim yang dibuat Moskow akan terus diserang pemberontakan orang-orang Ukraina yang tersisa di negaranya dan berupaya menggulingkan rezim.

Pengamat Rusia dan ahli strategi pasar negara berkembang di BlueBay Asset Management, Tim Ash, mengatakan Rusia kemungkinan akan menghadapi pendudukan Ukraina yang panjang, berlarut-larut, mahal dan menyakitkan.

"Dengan asumsi Putin memenangkan perang militer ... bagaimana dia memenangkan perdamaian di Ukraina," katanya.

"Ukraina telah memiliki 30 tahun kebebasan, yang mereka nikmati dan bagaimana Putin dapat memutar waktu kembali ke 91′ (saat runtuhnya Uni Soviet) tanpa 'penindasan brutal' yang selanjutnya akan membuat dia dan rezim boneka di Kyiv,"

"Ini bukan tahun 1945, 1956 atau 1968 di mana pasukan Soviet atau NKVD (badan penegak hukum Soviet])memaksa warga sipil untuk tunduk, tetapi ini tahin 2022,".

Hal sama juga dikatakan ahli strategi di program Pusat Strategi dan Keamanan Scowcroft Dewan Atlantik, Barry Pavel, Peter Engelke, dan Jeffrey Cimmino. Mereka mencatat bisa raja Rusia menang di Ukraina akan tapi kemenangan itu akan bernilai tidak layak karena begitu banyak yang hilang untuk mencapainya.

"Korban manusia dan keuangan yang signifikan dan berkelanjutan di Rusia," kata mereka dikutip media yang sama.

"NATO sendiri kemungkinan akan memberikan bantuan pertahanan rahasia sangat kuat untuk perlawanan Ukraina."

4.NATO vs Rusia

Sementara itu jika benar Rusia menang di Ukraina kemungkinan Perang Dingin akan berlangsung lagi. Dua blok geopolitik yang berlawanan akan kembali muncul.

"Situasi seperti itu adalah hal yang mudah terbakar di Eropa," kata Presiden Eurasia Group, Ian Bremmer.

"Ini bukan permulaan bagi Barat untuk mengirim pasukan untuk berperang bersama Ukraina atau untuk menerapkan zona larangan terbang di atas Ukraina karena itu mengarah pada konfrontasi langsung antara NATO dan pasukan Rusia dan karenanya berisiko Perang Dunia III."

Meski demikian, Bremmer yakin peperangan keduanya tak akan terjadi. Hakikatnya, NATO tidak mungkin merespons secara langsung dengan serangan militer terhadap kekuatan nuklir.

"Satu-satunya cara untuk bersiap adalah upaya intelijen yang lebih besar untuk mencegah atau setidaknya menumpulkan efektivitas upaya tersebut," kata Bremmer.

5.Keajaiban di mana Pasukan Rusia Mundur

Skenario terakhir adalah pasukan Rusia mundur tanpa syarat dari Ukraian. Ini akan menjadi akhir terbaik dari konflik ini.

Analis dari Scowcroft Center mengatakan, skenario ini paling dimaui. Di mana kemampuan pertahanan Ukraina akan ditingkatkan oleh NATO sehingga perlawanan militer maupun sipil Ukraina akhirnya dapat menghalau serbuan Rusia.

Namun ini diyakini merupakan keajaiban. Belum tentu terjadi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular