Internasional

Xi Jingping Respons Rusia-Ukraina, Siap Jadi "Juru Selamat"?

sef, CNBC Indonesia
09 March 2022 13:00
Xi Jinping. (REUTERS/Jason Lee)
Foto: Xi Jinping. (REUTERS/Jason Lee)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden China China Xi Jinping merespons perang Rusia dan Ukraina. Ia mengatakan khawatir dengan situasi yang terjadi.

Xi pun menegaskan China akan mendukung pembicaraan damai Moskow dan Kyiv. Hal ini diutarakannya dalam pertemuan virtual bersama, dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Selasa (8/3/2022) malam waktu setempat.

"China akan berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Prancis, Jerman dan Uni Eropa (UE) termasuk bekerja sama secara aktif dengan masyarakat internasional soal penyelesaian masalah keduanya," tegas Xi sebagaimana dikatakan Kementerian Luar Negeri China sesudah pertemuan, dikutip Rabu.

"Semua upaya kondusif untuk penyelesaian damai krisis harus didukung. Ini bukan untuk kepentingan siapa pun. Kita perlu secara aktif mengadvokasi visi keamanan bersama, komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan."

Sebelumnya desakan muncul agar China dan Xi Jinping menjadi "juru selamat" perang Rusia dan Ukraina. Pernyataannya bukan tanpa alasan.

Setelah berondongan sanksi diberikan AS dan sekutu, China telah mengatakan tidak akan berpartisipasi dalam sanksi. Bahkan pemerintah Xi Jinping menolak untuk menyebut serangan Rusia di Ukraina dengan kata "invasi", yang kerap dipakai Barat.

China juga abstain dari pemungutan suara pada resolusi PBB untuk menegur Rusia. Beijing malah mempromosikan negosiasi.

Hal ini dikatakan investor dan milliner AS Bill Ackman, yang menyebut serangan Rusia ke Ukraina adalah tanda Perang Dunia III sudah meletus. Ia mengatakan Presiden China Xi Jinping merupakan sosok yang dapat menengahi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

Hal yang sama juga disampaikan oleh ekonom asal AS Stephen Roach. Menurutnya yang bisa mempengaruhi Presiden Rusia Vladimir Putin hanya Xi Jinping.

"Hanya ada satu orang di dunia, saya pikir, yang memiliki pengaruh atas Vladimir Putin, dan itu Xi Jinping," kata Roach.

"Maksud saya, China benar-benar memegang kartu truf di sini dan saya pikir terserah Xi untuk memanfaatkan momen ini."

"Itu akan menjadi kesalahan besar bagi Xi Jinping," kata Roach lagi jika China enggan menolong.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ngeri, China Disebut Bisa Blokade Taiwan dari Laut & Udara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular