Internasional

Awas! Negara Ini Bisa Jadi Target Rusia Setelah Ukraina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
09 March 2022 14:45
FILE - In this image taken from video and released by Russian Defense Ministry Press Service, Russian army's self-propelled howitzers fire during military drills near Orenburg in the Urals, Russia, Dec. 16, 2021. The Russian invasion of Ukraine is the largest conflict that Europe has seen since World War II, with Russia conducting a multi-pronged offensive across the country. The Russian military has pummeled wide areas in Ukraine with air strikes and has conducted massive rocket and artillery bombardment resulting in massive casualties. (Russian Defense Ministry Press Service via AP, File)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan Rusia ke Ukraina dikhawatirkan bakal meluas. Hal ini diutarakan oleh negara-negara Baltik anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO di wilayah Eropa Timur seperti Latvia, Lithuania, dan Estonia.

Mengutip CNBC International, Presiden Lithuania Gitanas Nauseda mengatakan bahwa sudah saatnya pakta pertahanan itu mengambil langkah lebih tegas, seperti bantuan pertahanan.

"Pencegahan tidak lagi cukup dan kami membutuhkan lebih banyak pertahanan di sini. Karena jika tidak, Putin tidak akan berhenti di Ukraina, dia tidak akan berhenti," ujarnya dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken, Senin (7/3/2022).

"Jika Anda ingin menghindari perang dunia ketiga. Pilihan ada di tangan kita," imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan Latvia. Menteri Luar Negeri Edgars Rinkevics meminta agar NATO mau memperluas kehadiran pasukannya di negara itu. Hal ini menurutnya akan mampu memberikan jaminan rasa aman bagi negaranya.

"Opini publik dan pengambilan keputusan pembuat kebijakan yang telah bergeser sehubungan dengan penempatan militer, mencatat bahwa sekarang kita membutuhkan penempatan permanen pasukan NATO, termasuk pasukan AS di tanah kita," tegasnya.

Tak hanya dari Baltik, Polandia yang juga tetangga Ukraina, juga mulai mendapatkan bantuan dari pakta pertahanan pimpinan AS itu. Terbaru, Washington mengirimkan bantuan dua rudal Patriot yang dapat digunakan untuk menghalau serangan misil yang masuk ke negara itu.

"Ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam melaksanakan pasal kelima NATO dan rudal itu tak akan digunakan untuk kegiatan serangan," ujar Juru Bicara Komando Eropa AS, Kapten Adam Miller.

Sejauh ini, banyak negara-negara NATO telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia. Hal ini membuat Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan nuklirnya dalam situasi waspada perang.

Sementara itu, eskalasi serangan Rusia ke Ukraina diketahui sedikit menurun. Hal ini berdasarkan keputusan gencatan senjata kedua negara yang dimaksudkan untuk mengevakuasi warga sipil dari beberapa lokasi pertarungan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hubungan Rusia-Ukraina Memanas, Putin Diawasi Ketat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular