Internasional

PBB Sebut 400 Warga Afghanistan Tewas Sejak Taliban Berkuasa

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
08 March 2022 19:28
Taliban forces ride in a car during a Taliban military parade in Kabul, Afghanistan November 14, 2021. REUTERS/Ali Khara NO RESALES. NO ARCHIVES
Foto: REUTERS/STRINGER

Jakarta, CNBC Indonesia - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (8/3/2022) menyatakan 397 warga sipil di Afghanistan tewas sejak kelompok Taliban berkuasa pada Agustus 2021 lalu. 

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet mengatakan ini merupakan laporan pertama lembaga multilateral itu pasca penguasaan Taliban. Dari jumlah itu, ada 80% kasus kematian yang terkait dengan aksi kelompok Negara Islam Khorasan (ISIS-K).

"Selain korban sipil, lebih dari 50 orang yang diduga memiliki hubungan dengan kelompok militan ekstrem itu telah tewas dalam periode yang sama dengan beberapa disiksa dan dipenggal kepalanya dan dibuang di pinggir jalan," ujarnya seperti dilaporkan Reuters. "Situasi hak asasi manusia bagi banyak warga Afghanistan sangat memprihatinkan."

Dalam kesempatan yang sama, Bachelet mengatakan bahwa Taliban telah membatasi hak dan kebebasan para aktivis dan perempuan. Ia meminta agar hal ini segera diakhiri dan perempuan dapat diizinkan berpartisipasi penuh dalam kehidupan publik.

"Sejumlah kasus penghilangan paksa yang mengganggu para aktivis dan pengunjuk rasa menyatakan keprihatinan tentang pembatasan kebebasan berekspresi. Saya tetap prihatin dengan erosi progresif di ruang sipil ini," jelasnya.

Taliban sendiri dikenal telah memiliki catatan buruk mengenai HAM. Saat kelompok itu berkuasa pada 1996-2001 lalu, kelompok berhaluan Islam garis keras itu melarang perempuan dan anak perempuan mengenyam pendidikan.

Meski begitu, Taliban menyebut mereka saat ini telah berubah. Terbaru, kelompok itu sudah mengizinkan perempuan Afganistan untuk mulai mengenyam bangku perkuliahan. 


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Taliban Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Cadar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular