
2 Kali Puasa 2 Kali Lebaran Abang Tak Pulang, Tahun Ini Bisa?

Penyebaran virus corona varian Omicron dan pengetatan PPKM bulan lalu membuat aktivitas dan mobilitas masyarakat terbatas. Mengutip Covid-19 Community Mobility Report keluaran Google, tingkat kunjungan masyarakat ke tempat perbelanjaan ritel dan rekreasi pada Februari 2022 rata-rata adalah 3,68% lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Lebih sepi dibandingkan Januari 2022 yang 7,45% di atas hari-hari biasa dan Desember 2021 yang 9,97% lebih tinggi ketimbang masa pra-pandemi.
Di sisi lain, aktivitas di dalam rumah pada Februari 2022 tercatat 9,23% di atas hari-hari sebelum pandemi. Lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya yakni 5,28% di atas pra-pandemi.
Penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah dan aktivitas berbelanja berdampak pada aspek perekonomian. Bank Indonesia (BI) mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Januari 2022 diperkirakan 211, turun 2,4% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Memburuk dibandingkan Desember 2021 yang naik 7,6% mtm.
Kemudian aktivitas manufaktur yang diukur dengan Purchasing Managers' Index (PMI) pada Februari 2022 adalah 51,2. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53,7 dan menjadi yang terendah sejak Agustus 2021.
Loyonya ekonomi pada Februari bisa berpengaruh besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022. Pelonggaran yang dilakukan pemerintah menjadi sinyal jika pemerintah siap membuka 'keran' aktivitas masyarakat untuk mendorong perekonomian.
(aji/aji)