Internasional

Prediksi 'Ngeri' Jika Perang Nuklir Ukraina-Rusia Meledak

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 March 2022 08:30
Peluncur rudal balistik antarbenua Topol Rusia melintas di Lapangan Merah, Moskow. AP/
Foto: Peluncur rudal balistik antarbenua Topol Rusia melintas di Lapangan Merah, Moskow. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan militer Rusia ke Ukraina membuat dunia was-was. Apalagi dengan munculnya potensi "perang nuklir".

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin diberitakan menyiagakan pasukan nuklir Rusia. Dalam update terbarunya, Rusia juga menguasai PLTN terbesar Eropa di Ukraina, Zaporizhzhia, sejak akhir pekan.

Jika diteliti lebih dalam, Rusia memang memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia dengan 6.257 armada. Di mana ada 527 rudal balistik antarbenua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pembom strategis.

ICBM dapat mencapai kecepatan tertinggi empat mil per detik dalam waktu sekitar sepuluh menit setelah peluncuran. Ini berarti senjata mengerikan tersebut berpotensi mencapai Inggris dan melenyapkan sembilan pangkalan militer di negara itu hanya dalam waktu 20 menit.

Veteran tentara dan peneliti perang nuklir Christopher Witman melansir Express.co.uk, sempat mengklaim, jika Rusia meluncurkan nuklir ke Inggris, enam pangkalan Angkatan Udara Kerajaan (RAF) akan jadi target. Yakni Flyingdales di Yorkshire, Alconbury dekat Huntingdon, Lakenheath dan Mildenhall di Suffolk, Croughton di Northamptonshire dan Barford St John di Oxfordshire.

"Target yang lebih potensial lagi, dapat mencakup tiga pangkalan Angkatan Laut Kerajaan, yakni HNMB Clyde di Skotlandia, HNMB Devonport di Plymouth, dan HNMB Portsmouth," katanya.

Ancaman lain, jika Rusia berencana melancarkan serangan nuklir, juga dibahas listverse.com. Ini bukan hanya mengenai satu negara tapi juga jadi bencana untuk dunia.

Serangan itu akan merobek lapisan ozon. Dapat dipastikan manusia harus mengalami cuaca yang terlalu dingin karena sinar matahari akan dihadang oleh awan asap hitam serta munculnya badai besar karena perubahan iklim mendadak tersebut.

Tidak hanya itu, manusia juga harus mengalami radiasi kimia yang dapat masuk ke tulang. Salah satu bahan kimia nuklir adalah strontium-90, yang menipu tubuh agar mengira itu kalsium ketika dihirup atau dikonsumsi.

Tubuh mengirimkan bahan kimia beracun ini langsung ke sumsum tulang dan gigi. Ini membuat korban rentan terkena kanker tulang.

Sebelumnya menyerang Ukraina di 24 Februari, Rusia sempat meluncurkan tes dua rudal balistik militer yang diperintahkan oleh Putin saat ketegangan dengan negara-negara Barat meningkat Januari 2022. Peluncuran disaksikan Putin melalui layar bersama Presiden Belarus Alexander Lukashenko.

Dalam uji coba rudal terbaru Kremlin satu ICMB ditembakkan ke barat laut Rusia. Satu lagi ditembakkan dari kapal selam di Laut Barents, yang dilaporkan mengenai sasaran ribuan kilometer jauhnya di semenanjung timur jauh Kamchatka.

"Peluncuran uji seperti itu, tentu saja, tidak mungkin dilakukan tanpa kepala negara. Anda tahu tentang koper hitam yang terkenal dan kancing merahnya," kata Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Serangan Rusia ke Ukraina ditandai dengan pengakuan Putin ke dua wilayah di Ukraina Timur yang memberontak sebagai sebuah negara, yakni Donetsk dan Lugansk. Serangan juga dilakukan akibat Ukraina yang ingin masuk ke NATO.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia Kembali Mengancam, Kalah Perang Berarti Perang Nuklir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular